Selain itu, melalui aplikasi tersebut, nantinya warga bisa memberi informasi update tentang kereta yang ditumpangi. Penumpang juga bisa mengeluhkan kondisi kereta yang akan ditindaklanjuti direksi PT KAI.
Meski demikian, aplikasi tersebut kini baru bisa dinikmati untuk moda transjakarta. Penumpang bisa mengetahui bus transjakarta yang akan ditumpanginya. Jika berwarna hijau berarti bus kosong, bus berwarna kuning masih bisa menaikkan penumpang, sementara untuk bus berwana merah berarti sudah penuh.
Di sisi lain, Basuki juga ingin menerapkan sistem transportasi seperti di Jerman. Dengan aplikasi yang dibangun tersebut, warga bisa mengetahui lama perjalanan, serta dengan angkutan umum apa saja yang akan ditumpanginya.
"Jadi kalau saya mau jalan kaki, dari sini mau ke Ancol nih, saya dengan cara aplikasi ini bisa lihat nih," kata Basuki.
CEO PT Terralogiq Rama Raditya yang merupakan pengembang aplikasi Qlue dan Qlue Transit mengatakan akan berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta untuk mengajak PT KAI. Karena ke depannya, moda transportasi di Ibu Kota saling terintegrasi.
"Bisa saja nantinya commuterline bergabung," ujar Rama.