Kepala daerah yang ia puji antara lain Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Padahal keduanya kini disebut-sebut bakal menantang Basuki di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Partai Gerindra berminat meminang Emil, sapaan Ridwan Kamil, dan Risma dilirik oleh partainya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
"Saya senang ada Ridwan Kamil, Ganjar (Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo) , Bu Risma, Bima Arya (Wali Kota Bogor), Azwar Anas (Bupati) dari Banyuwangi, kemudian dari Kabupaten Bantaeng (Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah)," kata Basuki saat meluncurkan tiga fasilitas Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) DKI, di Balai Kota, Selasa (12/1/2016).
"Mereka hapus stigma politisi itu tukang korupsi, mereka ini muda-muda semua," kata pria yang akrab disapa Ahok itu.
Basuki mengaku tugasnya menghapus stigma tersebut terbantu oleh para kepala daerah. Di sisi lain, Basuki mengatakan dirinya dan Joko Widodo saat menjadi gubernur juga mampu menghilangkan pandangan buruk warga tentang politisi.
Saat ini, warga masih memandang buruk pegawai negeri sipil (PNS). PNS, terutama di DKI, kata Basuki, identik dengan suap, tidak bekerja, dan bodoh.
Bahkan, Basuki berjanji akan menggandeng PNS DKI di Pilkada 2017. Jika syarat pengumpulan satu juta KTP terpenuhi. PNS tersebut, kata Basuki, harus memiliki rekam jejak yang baik dan transparan.
"Saya juga senang dengan adanya PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) di DKI juga mulai mematahkan stigma jika PNS itu korup, suka meras, lamban dan bodoh," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.