Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi dan Korban Kasus yang Libatkan Anggota TNI Perlu Diberi Jaminan Keamanan

Kompas.com - 13/01/2016, 09:35 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menilai Oditur Militer ataupun Polisi Militer perlu memberikan jaminan keamanan terhadap para saksi dan korban kasus yang melibatkan anggota TNI sebagai terduga pelakunya.

Cara ini dianggap perlu dilakukan untuk memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan saksi maupun korban dalam memberikan keterangan.

"Dengan demikian apa yang sebenarnya terjadi bisa terungkap," kata Ketua LPSK Abdul Haris Semendawai melalui keterangan tertulis, Rabu (13/1/2016).

Menurut Haris, jika merujuk pada Undang-Undang Perlindungan Saksi dan Korban, permohonan perlindungan untuk saksi dan korban bisa diajukan aparat penegak hukum.

Ia menyebut bila melibatkan anggota TNI, tentu saja pihak yang dimaksud adalah Oditur Militer maupun Polisi Militer.

Haris mengatakan, LPSK bisa saja melindungi korban maupun saksi kejadian-kejadian tersebut jika ada permohonan dari korban. Apalagi jika terindikasi ada penganiayaan berat.

"Selain perlindungan fisik, LPSK juga memiliki layanan bantuan medis-psikologis bagi korban," ujar dia.

Catatan LPSK menyebutkan, dalam lima hari terakhir terjadi tiga kali kasus tindak kekerasan yang diduga dilakukan anggota TNI. Seluruhnya terjadi di wilayah Jabodetabek.

Kasus tersebut masing-masing pemukulan anggota polisi lalu lintas oleh anggota TNI AL di Bekasi pada Sabtu (9/1/2016); pemukulan bocah SD oleh anggota TNI AL di Cilandak, Jakarta Selatan pada Minggu (10/1/2016); dan penyerangan terhadap Camat Tanah Abang dan anggota Satpol PP di Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Senin (11/1/2016).

Merujuk pada kasus-kasus tersebut, Haris menilai pimpinan TNI di tingkat atas perlu mengambil tindakan. Cara ini dianggap perlu dilakukan untuk mencegah hal serupa terulang di kemudian hari.

"Kejadian seperti itu seharusnya tidak dilakukan oleh aparat negara yang seharusnya melindungi warganya. Jika terus terjadi bisa merugikan nama baik institusi militer sendiri," ucap Haris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com