Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pistol Pelaku Teror Thamrin Diduga Berasal dari Filipina

Kompas.com - 22/01/2016, 15:30 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pistol yang digunakan Afif alias Sunakim, pelaku teror yang beraksi di Sarinah, kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, disebut-sebut berasal dari Filipina.

Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bidang Politik dan Keamanan Negara Hermawan Sulistyo mengatakan, jalur masuk senjata ilegal dari Filipina memang sulit untuk diawasi.

Dia mencontohkan jalur masuk ilegal senjata ke Indonesia dari Filipina ialah melalui Mindanao. Jalur ini, menurut dia, jalur yang lama berlangsung dan aman karena banyaknya pulau yang berdekatan.

"Kalau jalur yang lama itu kan lewat Mindanao, terus lewat Miangas. Wilayah itu pulau kecil banyak, tinggal menyeberang," kata Hermawan seusai seminar dan presentasi bertema "Bom Thamrin dan Data Base Bom" di Gedung LIPI, Jakarta Pusat, Jumat (22/1/2016).

Terlebih lagi, lanjut dia, masyarakat Sulawesi Utara dengan masyarakat Mindanao juga sudah saling berkerabat. Dua warga di dua daerah beda negara ini sejak lama sudah saling menyeberang melakukan perjalanan.

Ini yang dimanfaatkan penyelundup senjata ilegal untuk memasok dari Filipina ke Indonesia.

"Jalur tikusnya itu banyak sekali," ujar Hermawan. (Baca: Polisi Temukan Pistol Organik di Lokasi Teror Bom Sarinah)

Sementara itu, Hermawan mengungkapkan bahwa jalur pemasokan senjata ilegal juga marak terjadi di wilayah barat Indonesia.

"Kalau arah barat, itu lebih parah lagi, semua kawasan dari Padang sampai Aceh itu Kepulauan Riau, ribuan ratusan jalur untuk selundupan senjata dan bom banyak sekali," kata Hermawan.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti mengungkapkan bahwa senjata api kelompok teroris di Thamrin merupakan buatan Filipina. Namun, dia menegaskan bahwa belum tentu senjata tersebut dipasok oleh kelompok radikal di Mindanao, Filipina.

"Apakah itu terkait sama kelompok yang di Mindano? Belum tentu karena belum menemukan fakta ke sana. Tetapi, kalau senjata-senjata itu buatan Filipina, iya," kata Badrodin di Jakarta, Sabtu (16/1/2016).

Di Filipina, lanjut Badrodin, pembuatan senjata cukup bebas. Bahkan, di sana, ada industri rumahan untuk membuat senjata api.

"Home industry di sana bisa membuat senjata. Bisa juga diperjualkan ke setiap orang, juga bisa beli senjata," kata Badrodin. (Baca: Analisis Kriminolog tentang Gerak-gerik Afif Saat Jadi "Koboi" Bom Thamrin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com