Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Jadi Gubernur DKI, Perempuan Ini Bagi-bagi Duit di Kolong Tol Penjaringan

Kompas.com - 23/01/2016, 13:49 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kader Partai Demokrat, Hasnaeni Moein, menyambangi warga yang bertempat tinggal di kolong tol Penjaringan, Jakarta Utara.

Datang dengan bajaj, ia datang ke kolong tol dan langsung menyalami warga yang sudah menunggu sejak pukul 09.00. 

Hasnaeni yang datang sekitar pukul 11.15 itu langsung mengambil setumpuk uang lembaran Rp 5.000.

Anak-anak yang sudah berkumpul di sana diminta berbaris untuk mendapatkan uang dari mantan calon legislatif DKI 2014 tersebut. Satu per satu anak diberi selembar uang Rp 5.000.

Tak berhenti sampai di situ. Rekan yang turut bersamanya langsung mengambil beberapa kardus. Ternyata kardus itu berisi mi instan, susu cair, dan makanan ringan. Anak-anak dan ibu-ibu pun kembali mengerubutinya untuk mengambil makanan itu. 

Seusai membagikan makanan dan uang, Hasnaeni menceritakan keinginannya untuk ikut bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.

"Iya, insya Allah sih kalau masyarakat menginginkan saya menjadi ibu dari mereka, saya siap-siap saja (jadi gubernur). Karena saya sangat prihatin sekali lihat kondisi dan keadaan seperti ini," kata wanita yang memiliki slogan "Wanita Emas" itu, di kolong tol Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (23/1/2016). 

Pengurus harian DPP Partai Demokrat itu mengaku sudah ada komunikasi dengan beberapa partai politik terkait Pilkada DKI 2017.

Meski demikian, kata dia, harus ada proses penjaringan calon terlebih dahulu untuk menentukan tokoh mana yang bakal diusung Partai Demokrat sebagai bakal calon gubernur.

Hal yang terpenting, lanjut dia, bakal calon gubernur itu yang dianggap mampu menyelesaikan permasalahan di Jakarta dan disegani warga.

"Kalau masyarakat menginginkan, kenapa tidak," kata Hasnaeni. 

Di sisi lain, Hasnaeni menampik kegiatannya membagikan uang kepada anak-anak di sana sebagai salah satu strateginya menarik perhatian warga untuk mendukungnya dalam Pilkada DKI 2017.

"Kami membagikan uang ke anak kecil itu karena rasa empati saya ke masyarakat. Karena anak-anak kecil tinggal di kolong jembatan ini dan sebagai bentuk perhatian saya ke anak-anak. Jadi tidak ada kampanye-kampanye," kata Hasnaeni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com