Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Warga Kartini tentang Lurah yang Curangi Presensi

Kompas.com - 27/01/2016, 16:33 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Lurah Kartini, Leo Tantino, disebut cukup rajin turun ke lapangan alias blusukan oleh para PNS pegawai Kelurahan Kartini. Namun, hal tersebut dibantah oleh sebagian warga.

Ketua RT 03/08 Jalan Fajar Raya, Kelurahan Kartini, Suhendar, tidak membenarkan bahwa Leo sering turun kelapangan menemui warga.

Menurut dia, Leo jarang sekali menemui langsung warganya. Padahal, wilayah RT-nya tersebut paling berdekatan dengan kantor kelurahan Kartini.

"Kalo mengontrol wilayah RT sini sih jarang. Padahal, di sini kan paling deket dari kantornya. Saya terakhir ketemu langsung pas Isra Miraj tahun 2015 lalu," ujar Suhendar saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (27/1/2016).

Selaku ketua RT, Suhendar sering mendapat imbauan dari kelurahan untuk melakukan kerja bakti untuk membersihkan lingkungannya.

Namun, dia belum pernah melihat langsung Leo ikut membantu warga dalam kerja bakti tersebut.

"Kalau surat edaran untuk kerja bakti ada, biasanya yang nganterin pak RW. Cuma selama saya menjabat RT di sini, belum pernah liat pak Leo turun langsung di wilayah saya," ujarnya.

Salah seorang warga RT 10/06, Azhari, mengaku baru mengetahui Leo dicopot dari jabatannya. Menurut dia, tepat sekali Lurah Kartini diganti. Sebab, ia mengeluhkan pelayanan yang diberikan pihak Kelurahan semasa Leo menjabat dinilai lamban.

"Bagus deh kalo dicopot, pelayanan ke warganya kurang, masa buat KTP dua bulan baru jadi," ungkapnya.

Berbeda dengan Suhendar dan Azhari, Ratih warga RT 13/06 mengaku kaget dengan pencopotan Leo sebagai Lurah. Sebab, menurut dia, kinerja Leo cukup baik. Dia kerap datang saat ada kerja bakti yang dilakukan di wilayahnya tiap bulannya.

"Bagus dia Mas, sering datang kalo ada acara kerja bakti di RT kita (RT 13/06)," ujarnya.

Leo Tantino dicopot dari jabatan Lurah Kartini karena ditengarai memalsukan daftar presensi. Pemalsuan daftar presensi merupakan pelanggaran bagi seorang pegawai negeri sipil (PNS).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil Untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil Untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com