Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesal karena Sering Diejek, Buruh Pabrik Racuni Temannya

Kompas.com - 05/02/2016, 13:43 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Karena sering diejek, Ayu Lestari (21) nekat meracuni temannya, Noviana Wulandari (21).

Buruh sebuah pabrik tekstil di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cilincing, Jakarta Utara, itu meracuni temannya dengan menuangkan tiner ke air mineral korban.

Menurut Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Cilincing Ajun Komisaris Andre Soeharto, peristiwa ini terjadi pada Rabu (3/2/2016). (Baca: Celah Peredaran Racun di Jakarta).

Hari itu, Ayu kesal karena Novi mempermasalahkan gulungan benang yang dikerjakannya. Novi mengatakan bahwa Ayu tidak menggulung benang dengan baik.

Di pabrik tekstil tersebut, Novi bertugas sebagai pemantau kualitas produk (quality control). Sementara itu, Ayu bertugas sebagai penggulung benang.

Ayu lantas menilai Novi tidak menghargai pekerjaannya. Ia semakin kesal karena Novi tidak lebih lama darinya bekerja di pabrik tersebut.

Ayu mengaku kerap diejek Novi saat bekerja dalam dua bulan terakhir. Saat istirahat, yakni lebih kurang pukul 12.00, Ayu menjalankan aksinya dengan menuangkan tiner ke minuman Novi.

Ketika itu, Novi pergi makan dengan teman-temannya. Sementara itu, Ayu memilih tidak bergabung dengan Novi dan kawan-kawan.

Ia lalu melihat botol air mineral tertinggal di atas meja. Di bawah meja, Ayu melihat ada botol tiner.

"Kemudian, secara spontan, pelaku ini mengambil tiner yang ada di kolong meja dan mencampurnya di dalam botol air mineral korban," kata Andre kepada Kompas.com di Mapolsek Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (5/2/2016).

Ayu lalu mencampurkan 250 mililiter tiner ke minuman Novi. Beberapa saat kemudian, Novi kembali bekerja setelah makan siang.

Sekitar 250 mililiter tiner dicampur ke minuman Novi. Beberapa saat kemudian, Novi kembali bekerja.

Gadis itu langsung menenggak air mineral yang dicampur tiner oleh Ayu. (Baca juga: Ungkap Kematian Istri yang Diracun Suami, Polisi Buru Info dari 3 RS).

"Korban ini sehabis makan tanpa basa basi langsung meminum airnya. Semula, dia sempat mencium seperti bau tiner. Namun, karena di ruangan itu memang tersimpan tiner, dia meminum saja, enggak curiga," ujar Andre.

Selanjutnya, Novi mengaku pusing, mual, dan muntah-muntah.

Melihat kejadian ini, Ayu berpura-pura tidur. Akhirnya, Novi dibawa ke RSUD Koja untuk mendapatkan pertolongan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com