Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kawasan Ini Bernama Kalijodo?

Kompas.com - 13/02/2016, 05:08 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Budayawan Betawi Ridwan Saidi menyebutkan, kawasan Kalijodo dulu hanya dikenal dengan sebutan Kali Angke, sekitar tahun 1950. 

Namun, karena di sana sering diselenggarakan perayaan peh cun dan pesta air, maka lama-kelamaan dinamai Kalijodo hingga sekarang. 

"Dulu disebut peh cun di Kali Angke, belum Kalijodo. Begitu terkenal, maka dinamailah Kalijodo, karena orang dapat jodoh di situ," kata Ridwan saat berbincang dengan Kompas.com di kediamannya, Jumat (12/2/2016). 

Orang-orang bisa mendapat jodoh bermula saat pesta air dalam perayaan peh cun. Pesta air itu diikuti oleh muda-mudi laki-laki dan perempuan yang sama-sama menaiki perahu melintasi Kali Angke. 

Kala itu, setiap perahu diisi oleh tiga sampai empat orang laki-laki atau perempuan. Di perahu tersebut, si laki-laki akan melihat ke perahu yang berisi perempuan. 

Jika ada yang ditaksir oleh laki-laki itu, maka dia akan melempar sebuah kue ke arah sang perempuan. 

Kue yang dilempar bernama tiong cu pia, yakni kue dari campuran terigu yang di dalamnya ada kacang hijau. 

Kue yang sama akan dilempar oleh si perempuan kalau dia juga menyukai laki-laki yang melemparinya kue. 

Adapun perayaan peh cun diikuti oleh warga keturunan Tionghoa. Meski begitu, warga lainnya yang tinggal di sepanjang aliran Kali Angke dulu suka menonton perayaan tersebut. 

Hiburan bagi mereka jika melihat ada yang menarik dalam perayaan pesta air yang cukup terkenal pada masanya.

"Perahu bujangan laki-laki bisa terbalik, saking nafsunya mencari cewek-cewek, panggilannya xiao ce. Ramainya luar biasa, ada musik juga. Enggak jauh dari sana kan ada pangkalan tukang gambang, di jembatan gambang," tutur Ridwan. 

Pada masa itu, air di Kali Angke pun jernih dan bersih. Sangat berbeda dengan kondisi saat ini, air di kali kotor.

Kawasan itu pun kini lebih dikenal sebagai tempat perjudian dan prostitusi bagi kelas menengah ke bawah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com