Kafe yang merupakan kafe paling besar di kawasan itu hancur dengan ayunan satu ekskavator kuning. (Baca: "Warga Kalijodo yang Tak Mau Pindah, Kita Gendong").
Pembongkaran Kafe Intan ini tampak disaksikan Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya Kombes Martuani Sormin.
Namun, Azis selaku pemilik kafe, tidak berada di sana untuk melihat bangunan kafenya terakhir kali.
Seperti diketahui, Azis kini ditahan polisi terkait kasus dugaan pencurian listrik untuk Kafe Intan.
Dia ditangkap beberapa waktu lalu di sebuah kos-kosan di kawasan Cikini. (Baca: Komnas HAM Sesalkan Dilibatkannya TNI dalam Penggusuran di Kalijodo).
"Dia ditangkap karena kasus pencurian listrik. Ini untuk temuan kemarin di rumah dan kafe miliknya yang berada di Kalijodo, Pejagalan, Jakarta Utara," ucap Kapolresto Jakarta Utara Kombes Daniel Bolly Tifaona beberapa waktu lalu.
Senjata tajam dan pencurian listrik
Dari Kafe Intan, polisi menemukan sejumlah bukti dugaan keterlibatan Azis dalam pencurian listrik.
Menurut Bolly, Azis diduga mencuri listrik dengan menyambungkan suatu alat di Kafe Intan ke kabel utama milik PLN.
"Ada beberapa barang bukti yang bukan milik PLN ditemukan di situ (Kafe Intan). Misalnya, MCB (mini circuit breaker) bukan produk PLN, ada," kata Bolly (26/2/2016).
Selain itu, polisi menemukan senjata tajam dan busur panah di kafe tersebut saat menggelar Operasi Pekat 20 Februari lalu.
Berangkat dari operasi tersebut, Polisi menetapkan Azis sebagai tersangka prostitusi. Kasus prostitusi yang menjerat Azis ini ditangani Polda Metro Jaya.
Kini, Kafe Intan yang menjadi saksi bisu dugaan pidana yang dilakukan Azis tersebut, segera rata dengan tanah.
Secara perlahan, bangunan kafe termegah di Kalijodo itu dihancurkan eskavator. (Baca: Kafe Milik Daeng Azis Perlahan Rata dengan Tanah).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.