Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digadang Ahok Jadi Cawagub, Akankah Nasib Heru Budi seperti Sarwo Handayani?

Kompas.com - 05/03/2016, 08:42 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kembali menggadang pegawai negeri sipil (PNS) untuk menjadi calon wakil gubernurnya.

Kali ini, Basuki atau Ahok menyebut akan menggandeng Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Heru Budi Hartono dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. (Baca: Akan Digandeng Ahok Jadi Wagub, Ini Kelemahan Heru Budi).

Tentunya, langkah ini diambil Basuki jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tidak mengizinkan Djarot Saiful Hidayat kembali mendampinginya.

Jika melihat beberapa waktu ke belakang, Ahok juga pernah menggembar-gemborkan mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Sarwo Handayani (Yani) menjadi cawagubnya.

Saat itu, Joko Widodo terpilih menjadi Presiden RI dan Ahok mencari cawagubnya. Ahok bersikeras memilih Yani dan Djarot ketika PDI-P justru akan mencalonkan Ketua DPD PDI-P DKI Boy Sadikin.

Pada akhirnya, PDI-P mengizinkan Djarot menjadi cawagub Ahok. Yani pun ditinggal Ahok.

Meskipun sempat memuji Yani sebagai pegawai negeri sipil (PNS) berkualitas, belakangan Ahok meragukan kemampuan komisaris PT MRT Jakarta itu.

"Bu Yani apa berani mencoret (memecat) teman-temannya (pejabat) dan PNS DKI? Mereka sudah kenal lama," kata Ahok, medio November 2014 lalu.

"Bu Yani sudah teruji baik bekerja, tetapi dia belum teruji jadi wagub. Kita enggak tahu karakter seseorang seperti apa kalau belum jadi wagub. Tetapi, harusnya karakter Bu Yani tidak berubah, sudah usia 60 tahun," ujar dia lagi.

Lantas, akankah keraguan yang sama ditujukan Ahok kepada Heru? Sejauh ini, Ahok belum menunjukkan keraguannya.

Dekat dengan Jokowi

Ahok menyebut Heru sebagai orang kepercayaan Presiden Joko Widodo. (Baca: Ahok Bantah Pilih Heru Budi karena Kedekatan dengan Jokowi)

Semasa Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta, Heru menjabat Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri (KDH dan KLN) DKI.

Selama itu, Heru mengurus segala kebutuhan Jokowi, mulai dari blusukan bertemu warga hingga kegiatan resmi.

Jokowi melantik Heru sebagai Kepala Biro KDH dan KLN pada 14 Februari 2013.

Karier Heru semakin cemerlang ketika Jokowi mempromosikannya menjadi Wali Kota Jakarta Utara pada 2014. (Baca: Jika Jadi Dilamar Ahok untuk Pilkada, Heru Budi Siap Pensiun Dini).

Kini, Ahok memercayai Heru untuk mengurus anggaran Ibu Kota sebagai Kepala BPKAD DKI pada awal 2015.

Pria kelahiran Sumatera Utara ini mengawali kariernya sebagai seorang pejabat wilayah. Mulai dari tahun 1993-2010, Heru menjalani kariernya di Pemerintah Kota Jakarta Utara.

Berawal dari staf khusus Wali Kota Jakarta Utara, staf bagian penyusunan program Kota Jakarta Utara, Kasubbag Pengendalian Pelaporan Kota Jakarta Utara, Kasubbag Sarana dan Prasarana Kota Jakarta Utara, Kepala Bagian Umum Kota Jakarta Utara, serta Kepala Bagian Prasarana dan Sarana Perkotaan Kota Jakarta Utara.

Barulah pada tahun 2011, Heru mengawali kariernya di Biro KDH dan KLN. "Kalau (jadi cawagub) ini perintah Pak Gubernur, saya siap. Bismillah," kata Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com