Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Ahok Jadi Bintang Utama dalam Acara Nasdem

Kompas.com - 20/03/2016, 19:11 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kegiatan utama Partai Nasdem di Istora Senayan hari ini, Minggu (20/3/2016), sebenarnya adalah pelantikan kader di tingkat DPW, DPD, DPC, dan DPR Partai Nasdem.

Namun, kegiatan tersebut seolah hanya menjdi kegiatan sekunder. Kehadiran Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam acara tersebut justru yang menjadi sorotan utama para kader sampai petinggi Partai Nasdem.

Saat Ahok, sapaan Basuki, masuk ke dalam Istora bersama Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, tepuk tangan meriah terdengar dari seluruh kader yang memenuhi tribun Istora.

Saat pembukaan acara itu, sempat diputarkan video mengenai visi Partai Nasdem dalam menentukan sikap politiknya. Cuplikan Ahok menjadi penutup dalam video tersebut.

Setelah itu, kegiatan pelantikan pun dilangsungkan sekitar 30 menit. Surya Paloh menyerahkan bendera Partai Nasdem kepada para ketua DPC yang terpilih. Selesai pelantikan, tanpa diduga Ahok justru dipanggil oleh pembawa acara.

"Kemudian marilah kita panggil Bapak Basuki Tjahaja Purnama ke atas panggung karena akan ada kejutan khusus dari Pak Surya Paloh," ujar pembawa acara.

Ahok pun naik ke atas panggung. Kemudian, pembawa acara kembali mengumumkan kejutan yang dimaksud merupakan rompi Teman Ahok yang sudah dibuat khusus. Ahok terlihat hanya mengangguk-angguk saja ketika rompi yang dimaksud dibawa ke atas panggung.

Ahok menurut dan membuka lengannya ketika Surya memakaikan rompi tersebut ke badan Ahok.

"Mari kita dukung Pak Ahok untuk menjadi Gubernur DKI," ujar pembawa acara.

Setelah itu, Ahok diberi kesempatan untuk memberikan sambutan. Ahok banyak memuji Partai Nasdem dalam sambutannya tersebut. Khususnya memuji Surya Paloh yang telah dia kenal sejak lama.

Hal yang sama juga terjadi ketika Surya Paloh memberikan sambutannya. Ahok menjadi orang pertama yang disapa Surya.

"Saya yakin dan percaya Ahok tetap Ahok tidak akan berubah karena orang lain. Saya kenal, dia orang yang lugas, jujur, bekerja keras, dan spontan, itu semua ada di dirinya. Dia tidak melakukan pencitraan atau pakai lipstik berlebihan. Itu bukan modelnya Ahok," ujar Surya.

Sambutan Surya dan Ahok sama-sama mendapat sambutan meriah dari para kader. Kader Partai Demokrat bertepuk tangan dan berteriak kepada mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com