JAKARTA, KOMPAS.com — PD Pembangunan Sarana Jaya yang pernah mengelola Kompleks Graha Pejaten menyebut harga sewa lahan milik Pemprov DKI itu tergolong murah.
Di kompleks tersebut, berdiri Sekretariat "Teman Ahok" dan kantor sebuah perusahaan yang disebut milik Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Direktur Pengembangan Sarana Jaya Yoory Pinontoan mengatakan, sejak pihaknya mengelola lahan tersebut dari 2007 hingga 2012, harga sewa sebuah rumah tidak lebih Rp 100 juta per tahun.
"Dulu itu lahan sewanya murah banget. Ya jelas, siapa yang mau dengan rumah yang rusak dan tidak terawat, tetapi sejak Sarana Jaya mengelolanya, menjadi rapi dan bagus," kata Yoory kepada Kompas.com di Gedung Sarana Jaya, Rabu (23/3/2016).
Yoory mengatakan, untuk sistem penyewaan, minimal kontrak sewanya selama setahun, yang dibayarkan per tiga bulan. (Baca: Polemik Kantor Teman Ahok di Lahan DKI yang Seret Nama Prabowo ).
Selain digunakan untuk hunian, kompleks seluas 3,7 hektar ini disewa untuk dijadikan kantor ataupun tempat usaha.
Mengenai bangunan di kompleks itu yang disebut kantor perusahaan milik Prabowo Subianto, Yoory mengaku tidak tahu.
"Saya tidak tahu, saya tahu dari media saja," kata Yoory.
Begitu pun dengan markas Teman Ahok yang berada di dalam kompleks tersebut.
Meskipun demikian, Yoory mengatakan bahwa siapa pun boleh menyewa lahan di kompleks itu asalkan sesuai dengan harga pasar.
"Siapa pun boleh menyewa asal sesuai dengan peruntukannya karena sudah ada aturan yang mengatur," ujar Yoory.
Dia juga menyampaikan bahwa PD Pembangunan Sarana Jaya tidak lagi mengelola Kompleks Graha Pejaten yang merupakan aset milik Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.