JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia mengadakan aksi unjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia, Minggu (10/4/2016).
Dalam aksinya yang digelar bersamaan dengan pelaksanaan car free day itu, para mahasiswa meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut semua yang terlibat dalam perizinan proyek reklamasi di Teluk Jakarta.
Kepala Departemen Aksi dan Propaganda BEM UI 2016 Renaldi Ihsan yakin, masih banyak pihak lain yang terlibat dalam suap untuk memuluskan izin proyek proyek reklamasi, selain Ketua Komisi D DPRD DKI Mohamad Sanusi yang ditangkap pada Kamis (31/3/2016).
"Kemarin salah satu anggota Dewan dengan jabatannya yang tinggi ditangkap. Dan mungkin ini hanya yang terlihat. Di belakangnya mungkin masih banyak lagi yang tidak terlihat," kata Renaldi.
(Baca: Pak Jokowi, Sekaranglah Saat Tepat untuk Menghentikan Reklamasi Teluk Jakarta)
Menurut Renaldi, para analis lingkungan sudah menyatakan proyek reklamasi bisa merusak lingkungan. Karena itu, ia mempertanyakan kenapa izin analis mengenai dampak lingkungan (Amdal) bisa diterbitkan.
"Jadi sebenarnya banyak sekali indikasi korupsi, suap menyuap dalam tataran pejabat. Kita tidak mau berprasangka ini melibatkan eksekutif, legislatif atau pihak manapun. Intinya kita melihat ada sesuatu yang tidak beres. Karena reklamasi ini sebenarnya sarat kepentingan bisnis," ujar dia.
(Baca: Penangkapan Sanusi dan Tekad Ahok Lanjutkan Reklamasi Pantai Utara Jakarta)
Renaldi menyatakan sampai saat ini pihaknya sangat percaya KPK dapat membongkar kasus tersebut. Namun, ia menyatakan BEM UI berharap KPK tidak cepat puas dan menghentikan penyidikannya.
"Kita berharap KPK bisa mengusut tuntas dan pada akhirnya reklamasi tidak dilaksanakan," kata Renaldi.