Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Ahok, Tantowi Dengar Rencana Penutupan Mal yang Jual CD Bajakan

Kompas.com - 11/04/2016, 19:10 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Persatuan Artis, Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) Tantowi Yahya mengaku senang setelah bertemu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Menurut dia, Ahok merespons positif permintaan para publik figur untuk menindaklanjuti pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.

"Pertama adalah pembasmian dan pemberantasan pembajakan secara fisik dan itu adanya di lapak dan mal-mal. Pak Ahok segera menindaklanjuti dengan menertibkan penjualan barang-barang ilegal di mal dengan bekerja sama pemilik mal. Itu akan sanksi sampai dengan penutupan mal," kata Tantowi kepada wartawan di Balai Kota, Senin (11/4/2016).

(Baca: Tantowi Sebut Kedatangannya dengan Para Musisi ke Balai Kota Bukan untuk Dukung Ahok)

Ia tambah senang mendengar rencana sanksi penutupan bagi mal yang kedapatan menjual barang maupun CD bajakan.

Hanya saja, Tantowi belum mengetahui apakah kebijakan itu dapat dilakukan melalui UU saja atau perlu payung hukum baru, misalnya dengan peraturan gubernur (pergub).

Sebab, lanjut dia, semua aturan serta sanksi sudah diatur dalam UU tentang Hak Cipta tersebut.

"Tergantung Pak Ahok, apa bisa langsung bertindak dengan payung hukum UU Hak Cipta atau dia perlu menurunkannya dalam bentuk peraturan. Bagi kami, responsnya sangat positif," kata Tantowi.

Ia juga menekankan mengenai perlunya penertiban pembayaran royalti. Anggota Komisi I DPR RI tersebut mencontohkan banyaknya lagu yang diputar di karaoke maupun restoran.

(Baca: Anang dan Tantowi Yahya Temui Ahok Bahas Aturan Penagihan Royalti)

Terkait dengan pembayaran royalti ini, menurut dia, Ahok mengaku memerlukan payung hukum.

"Nah, kami jelaskan ada payung hukumnya, yaitu UU 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Dari situ, beliau bisa menindaklanjuti dengan mengeluarkan pergub, gerak cepatnya di pergub," kata Tantowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com