Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joki "Three in One" Masih Berkeliaran

Kompas.com - 15/04/2016, 10:45 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski Pemprov DKI telah memutuskan memperpanjang ujicoba penghapusan sistem "three in one", masih terlihat beberapa joki di beberapa ruas jalan Ibu Kota.

Dari pantauan Kompas.com, ada sekitar 4 hingga 5 joki disepanjang Jalan Pakubuwono menuju arah Bundaran Senayan yang berusaha mencari pelanggan.

Wati, salah satunya. Joki yang biasa mangkal di Jalan Pakubuwono ini mengaku tahu ada perpanjangan penghapusan sistem "three in one".

"Tahu kok, tapi ya coba-coba aja, Mas. Siapa tahu dapat," kata Wati kepada Kompas.com, Jumat (15/4/2016).

Wati sudah mangkal sejak jam 07.00 hingga 08.30. Namun, belum mendapatkan pelanggan. Padahal jika "three in one" masih diberlakukan, pukul 07.30, Wati sudah bisa "naik" ke mobil pelanggannya.

Jika sehari Wati mampu mendapatkan tambahan penghasilan sebesar Rp 40.000, namun akibat perubahan sistem, tambahan penghasilan tersebut tak pernah lagi didapatnya.

"Pegel saya dari jam 7 bediri terus, enggak dapat apa-apa dari tadi, Mas," kata Wati.

Joki lainnya, Iwan yang terlihat sejak pukul 08.00 sudah mangkal di ruas jalan Pakubuwono, mengatakan, tidak mengetahui adanya perpanjangan penghapusan "three in one".

"Loh, iya ya? Saya enggak tahu, sejak kapan?" tanya Iwan.

Meski begitu, Iwan tampak tak terlalu peduli dan melanjutkan menyetop mobil-mobil yang melintas.

Kamis (14/4/2016), Pemprov DKI memutuskan untuk memperpanjang penghapusan sistem three in one hingga 14 Mei 2016.

Kompas TV Jelang Penghapusan "3 in 1", Joki Masih Banyak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com