JAKARTA, KOMPAS.com - Kepuasan warga terhadap kinerja Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meningkat. Hal ini berdasarkan rilis survei Populi Center pada 15-21 April 2016.
Padahal, Basuki tengah dilanda isu negatif terkait kasus pembelian lahan Rumah Sakit (RS) Sumber Waras dan suap reklamasi Teluk Jakarta yang menetapkan Mohamad Sanusi sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Dari 70 persen tingkat kepuasan di bulan Ferbuari terhadap kinerja Pemprov DKI Jakarta, naik menjadi 73,3 persen di bulan April 2016," kata peneliti Populi Center Nona Evita, di Kantor Populi Center, Jalan Letjen S Parman, Jakarta Barat, Senin (25/4/2016).
Kemudian tingkat kepuasan terhadap kinerja Ahok dari 73,5 persen pada Februari 2016, meningkat menjadi 73,7 persen pada April 2016.
Sementara kepuasan warga DKI Jakarta terhadap kepemimpinan Ahok sebesar 81,5 persen pada April 2016. Pada Februari, kepuasannya sebesar 85,5 persen dan 77,7 persen pada Desember 2015.
"Tren ini meski fluktuatif, namun masih tetap berada pada level stabil. Karena naik dan turunnya presentase tidak signifikan," kata Nona.
Survei ini melibatkan sebanyak 400 responden di enam wilayah DKI Jakarta. Yakni Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Barat dan Kepulauan Seribu.
Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka pada 15-21 April 2016. Survei diikuti oleh 400 responden yang dipilih secara acak bertingkat atau multistage random sampling, dengan margin of error lebih kurang 4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.