Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pak Ahok, Siapa Gubernur Terdahulu yang Suka Main Golf?

Kompas.com - 27/04/2016, 07:32 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama baru-baru ini melontarkan pernyataan mengenai adanya geng golf di kalangan pejabat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Hal itu dilontarkannya setelah silang pendapat dengan Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi. Kini, Rustam telah mengundurkan diri dari jabatan Wali Kota Jakut.

Ketika itu, Basuki menyebut Rustam sebagai salah satu anggota geng golf. (Baca juga: Ahok Klarifikasi soal Foto Dirinya Bermain Golf)

Menurut Ahok (sapaan Basuki), pada era kepemimpinan gubernur terdahulu, seorang pejabat akan sulit naik jabatan jika dia bukan bagian dari geng golf atau tidak bisa bermain golf.

Namun, ia tak menyebut nama gubernur terdahulu yang dimaksudnya itu.

"Itu dulu pejabat kita rata-rata main golf. Ya semua main golf. Bang Yos (Sutiyoso) main golf, Foke (Fauzi Bowo) main golf, saya enggak. Waktunya enggak ada dan mahal juga," kata dia di Balai Kota, Senin (25/4/2016).

Ahok menilai, permainan golf rentan menjadi ajang untuk lobi-lobi. Hal itulah yang dipermasalahkannya dari para pejabat yang gemar bermain golf.

(Baca: Cerita Ahok soal Geng Golf dan Lobi-lobi Jabatan PNS DKI)

Karena rentannya golf dijadikan ajang lobi-lobi, Ahok mengaku cenderung menghindari permainan itu.

"Ini bukan soal mahalnya. Perkumpulannya kalau main golf kayak lobi kan, jadi dekat, ngobrol. Akhirnya lebih kenal," ujar dia.

"Bayangin, satu bola dipukul jauh. Waktu jalan ke bola kan mau ngapain? Ngobrol kan? Itu kan namanya mukul bola sendiri, cari sendiri. Sudah mukul jalan, terus ngomong," kata Ahok lagi.

Menurut Ahok, pada eranya, satu per satu anggota geng golf disingkirkan.

Ia juga menegaskan bahwa penunjukan pejabat di lingkungan Pemprov DKI di bawah kepemimpinannya dilakukan melalui tes, bukan berdasarkan kedekatan personal.

Atas dasar itu, Ahok tidak mempermasalahkan apabila pejabat tidak terlalu dekat dengannya secara personal.

"Saya tidak mau tahu kamu mau main golf, baik sama saya, WhatsApp saya, saya tidak peduli. Kalau Anda tes masuk dan kerjanya jelas, Anda mau maki-maki saya, nulis macam-macam, saya tidak peduli," kata Ahok.

Bang Yos mengakui

Halaman:


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com