Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Jessica di Tahanan dan Pemberkasan Perkaranya yang Belum Juga Rampung

Kompas.com - 27/04/2016, 09:19 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hari ini, Rabu (27/4/2016), tepat 89 hari Jessica Kumala Wongso mendekam di balik jeruji besi di Rumah Tahanan Polda Metro Jaya.

Jessica mulai mendekam di "hotel prodeo" sejak Sabtu (30/1/2016). Ia ditahan sebagai tersangka terkait kasus dugaan pembunuhan Wayan Mirna Salihin, sahabatnya semasa kuliah di Billy Blue College of Design, Australia.

Jessica diduga menaruh senyawa kimia berjenis sianida di dalam kopi yang diminum Mirna saat mereka bertemu di Kafe Olivier, Rabu (6/1/2016).

Menurut polisi, sejak Jessica menghuni hotel prodeo, gadis itu sempat tidak nafsu makan.

Tentunya, makanan yang disajikan polisi berbeda dengan makanan yang biasa disantap Jessica sehari-hari.

(Baca juga: Harapan Jessica dan Berkas Perkara yang Tak Kunjung Lengkap)

Polisi menilai wajar jika Jessica sempat tak nafsu makan. Selama Jessica ditahan, ibundanya, yakni Imelda Wongso, kerap berkunjung ke tahanan.

Imelda yang kerap didampingi kuasa hukum itu membawakan makanan untuk sang anak.

Salah satu kuasa hukum Jessica, Hidayat Bostam, mengatakan bahwa kondisi kliennya semakin memburuk setelah mendekam di penjara.

"Ya mau gimana orang di dalam penjara, pasti buruk. Kondisi gimana pasti stres kan," ujar Hidayat di Mapolda Metro Jaya, Kamis (3/3/2016).

Maret itu, Hidayat mengatakan bahwa kliennya dirundung kesedihan selama mendekam di penjara sehingga berat badan Jessica menurun.

Jessica, kata dia, belum bisa menyesuaikan dengan suhu di dalam penjara ketika itu. Hal tersebut semakin memperburuk kondisi Jessica.

Sakit di dada

Hingga pada Senin (25/4/2016) malam, Jessica sempat mengeluh sakit di bagian dadanya.

"Jadi, gini, semalam saya ditelepon Jessica dia mengatakan dadanya sakit. Saya langsung telepon penyidik untuk membawa Jessica ke rumah sakit. Tetapi, saat dicek, ternyata Jessica cuma pegal, enggak ada serangan jantung, pegal di dada kiri, makanya saya datang mau lihat kondisi," ujar Hidayat di Mapolda Metro Jaya, Selasa (26/4/2016).

Hidayat mengatakan, Jessica telah diperiksa dan diberi obat oleh dokter kepolisian. Namun, kata Hidayat, Jessica mengaku pusing setelah meminum obat.

Halaman:


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com