Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Eks Yon Angkub: Kami Bukan Binatang yang Bisa Diusir Begitu Saja

Kompas.com - 30/04/2016, 09:01 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Perumahan Eks 3 Mei dan Eks Yon Angkub bersedia berdialog dengan TNI Kodam Jaya/Jayakarta, Jakarta Timur soal kepemilikian lahan Perumahan Eks 3 Mei dan Eks Yon Angkub.

Warga Eks Yon Angkub Mahmudi mengatakan bahwa selama ini tidak ada pembicaraan apapun antara warga perumahan dengan Kodam Jayakarta. Yang ada, kata dia, hanya intimidasi terhadap warga. 

"Tidak pernah ada dialog. Kalau pun ada, tidak nyambung. Katanya hanya gusur gusur, saat ditanyakan, 'kami hanya menjalankan perintah atasan', coba bayangkan," ujar Mahmudi kepada Kompas.com, Jumat (29/4/2016).

Mahmudi mengatakan, Kodam Jaya mengklaim bahwa perumahan yang saat ini diduduki warga adalah milik mereka.

(Baca: Warga Eks Yon Angkub Usir TNI menggunakan Tiang Listrik)

Namun, Mahmudi menyebut hampir 50 tahun warga tinggal di perumahan tersebut, tak pernah sekalipun Kodam Jaya merenovasi atau melakukan kewajiban yang memperlihatkan jika lahan tersebut adalah aset Kodam Jaya.

Selain itu, warga juga rutin membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

"Masyarakat memang tidak punya sertifikat tapi kami bayar PBB meski PBB bukan bukti kepemilikan. Kalau tanah ini ada yang punya, tidak mungkin kami membayar PBB. Kami manusia yang perlu dimanusiakan, kami bukan binatang yang bisa diusir begitu saja," ujar Mahmudi.

(Baca: Warga Eks Yon Angkub: Anggota TNI Mengintimidasi Kami)

Warga Eks Yon Angkub lainnya, Astuti meminta agar dialog yang diadakan, diikuti oleh pimpinan tertinggi Kodam, agar langsung bisa berembuk dan mencari solusi yang efektif.

"Kalaupun mau dialog, ya pimpinan paling tinggi yang datang. Ini tidak, yang datang cuma bilang menjalankan perintah saja, jadi enggak nyambung," ujar Astuti.

Untuk mempertahankan hak mereka, Warga Eks 3 Mei dan Eks Yon Angkub sudah meminta bantuan kepada Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Komnas HAM, lembaga advokat, hingga aktivis Ratna Sarumpaet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com