JAKARTA, KOMPAS.com - Alfian Elvis Repi (36) sangat bahagia bisa kembali berkumpul bersama keluarganya di kediaman mereka di Jalan Swasembada Barat, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sebulan dia merasakan tertekan batinnya disandera kelompok Abu Sayyaf.
"Bersyukur bisa bertemu dengan keluarga lagi. Satu bulan lebih itu kita tertekan batin memikirkan keluarga di sini. Mungkin keluarga di sana (Indonesia) mereka pikir kita diapa-apain," kata Alfian di kediamannya, Selasa (3/5/2016).
Saat disandera kelompok militan asal Filipina ini, Alfian mengaku santai. Dia masih bisa mengobrol dengan sesama sandera. Tak ada penyiksaan sedikit pun.
"Kita enggak ada penyiksaan fisik, agak santai, masih bisa ngobrol sama kawan-kawan (sandera) yang lain," ujarnya.
Alfian juga menceritakan bagaimana dia mengaku mengaku sebagai mualaf demi menyelamatkan diri. Dia menyadari bahwa anggota kelompok Abu Sayyaf memperjuangkan Islam di Filipina.
"Mereka tanya, agamanya apa? Saya bilang, mualaf. Jadi untuk menyelamatkan diri, kita bilang kita mualaf. Mereka terima akhirnya," ujar dia.
Alfian percaya jiwanya akan selamat jika turut menjalankan ibadah shalat bersama kelompok Abu Sayyaf secara berjamaah. Hal itu dilakukan secara sukarela.
"Tidak ada paksaan, tidak ada tekanan apapun dalam ibadah. Kita mau shalat silakan, enggak shalat juga silakan."
"Tapi demi keselamatan kita bersama, nah itulah kita ikutin. Kalo waktu waktu shalat kita ikutin juga," katanya, didampingi istrinya, Youla Repi Lasut (30). (Panji Baskhara Ramadhan)