Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Dimintai Uang Parkir Liar di GBK? Lapor ke Nomor Ini

Kompas.com - 13/05/2016, 19:09 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) mengupayakan agar pemungutan uang parkir liar di dalam Kompleks GBK tidak terjadi lagi. Direktur Utama PPKGBK Winarto meminta agar warga melapor jika menemukan hal ini.

"Harapan kami, bagi yang mengalami gangguan dapat menghubungi patroli dan menyebut lokasi di mana. Patroli akan meluncur. Hubungi di nomor 081213520959," kata Winarto saat ditemui di Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Jumat (13/5/2016).

Area parkir di GBK sebelumnya marak dengan pemungutan liar. Saat masuk, pengunjung akan diminta membayar, lalu saat parkir diminta membayar lagi oleh oknum petugas parkir. Namun sejak bulan lalu, GBK mengubah sistem parkir menjadi tarif per jam.

Di pintu masuk, pengunjung harus mengambil karcis, dan baru membayar saat keluar. Untuk motor, biaya yang dikenakan Rp 3.000 per jam dan tambahan Rp 2.000 tiap jamnya hingga batas maksimal Rp 10.000. Sementara itu, mobil dikenakan tarif progresif Rp 5.000 per jam.

Winarto mengatakan, sejak sistem ini diberlakukan, patroli dan penjagaan untuk praktik pungutan liar ditingkatkan. Ia tak membantah bahwa praktik pungutan liar masih terjadi.

"Ya seperti JakCloth kemarin, kabarnya masih ada (praktik) parkir liar, tetapi sudah diamankan polisi," kata Winarto. (Baca: Pedagang Tanaman di Sekitar Gelora Bung Karno Akan Dipindah ke Dalam)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com