Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasa Hukum Saipul Menyebut DS yang Meminta untuk Menginap di Rumah Saipul

Kompas.com - 25/05/2016, 23:04 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seusai persidangan kasus dugaan percabulan oleh terdakwa Saipul Jamil, Rabu (25/5/2016) malam, kuasa hukum Saipul, Kasman Sangaji membeberkan fakta baru.

Kasman mengatakan bahwa DS, anak di bawah umur yang mengaku jadi korban Saipul, meminta kepada Saipul untuk menginap di rumah Saipul.

Kasman mengatakan hal tersebut terungkap saat saksi yang memperkenalkan DS dan Saipul bersaksi di persidangan tersebut.

"Yang pasti selama ini teman-teman media dan masyarakat tahu bahwa DS itu diajak oleh SJ. Ternyata dari saksi yang memperkenalkan DS dari awal itu, justru dari awal DS meminta kepada SJ untuk menginap di rumahnya. Baru pertemuan ketiga itulah baru berhasil menginap di rumahnya," ujar Kasman di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Rabu (25/5/2016).

Kasman mengatakan bahwa dari keterangan yang dijelaskan oleh saksi, sangat berbeda dengan yang dijelaskan oleh DS saat persidangan. Begitu juga yang dijelaskan oleh Saipul saat persidangan berlangsung.

"Tetapi saudara terdakwa juga menyampaikan proses perkenalan dari awal tentunya beda dari apa yang menjadi keterangan saudara DS sendiri. Dan dia tidak didukung oleh saksi. Sedangkan kami didukung oleh saksi. Proses perkenalan awal sampai dengan dia ada di rumah malam itu," ujar Kasman.

Selain itu, kuasa hukum Saipul juga menginginkan agar dilakukan pemeriksaan kedewasaan. Kasman mengatakan, pemeriksaan tersebut untuk membuktikan bahwa DS masuk ke dalam kategori usia dewasa.

"Dokumen yang kami dapat itu dapat membantah bahwa dia (DS) bukan berumur 17 tahun saat itu. Kami yakin seyakin-yakinnya. Kami meminta agar dia dilakukan cek kedewasaan untuk menentukan umurnya dan perkiraan berapa usianya saat itu (saat kejadian)," ujar Kasman. (Baca: Jaksa: Saipul Jamil Akui DS Tidur di Rumahnya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com