Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akses Ditutup, Anak SD Harus Panjat Tembok Kompleks Saat ke Sekolah

Kompas.com - 02/06/2016, 14:30 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Masalah kesulitan akses dialami sejumlah warga di RW 05 Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, sebelum Pemkot Jakarta Selatan membongkar tembok kompleks perumahan Bukit Mas Bintaro menjadi akses umum, Kamis (2/6/2016) pagi.

Mereka yang mengalami kesulitan itu termasuk anak-anak SD. Sekelompok murid SD itu mengungkapkan, sebelum tembok dibongkar tadi pagi, mereka berangkat dan pulang sekolah harus memanjat tembok yang terletak di belakang kompleks perumahan Bukit Mas Bintaro. Hal itu mereka lakukan setiap hari.

"Temboknya sudah dirobohkan. Kemarin aku manjat pakai tangga sama teman-teman," kata Dista (7), salah satu murid SD itu, kepada Kompas.com di lokasi pembongkaran tembok.

Bagi Dista, memanjat tembok setinggi satu setengah meter sudah menjadi kebiasaan setiap hari.

Warga di perumahan Bukit Mas Bintaro dan yang ada di Jalan Mawar, belakang kompleks perumahan, sedari awal memang telah menyediakan tangga kayu di kedua sisi tembok untuk dipergunakan warga yang ingin melewati tempat tersebut.

Kebiasaan murid SD yang suka memanjat tembok itu dibenarkan warga di sekitar sana. Yunita (40), salah seorang warga, sering melihat anak-anak dengan seragam dan tas yang besar di punggungnya memanjat tembok ke arah perumahan Bukit Mas Bintaro saat mereka berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki.

"Biasa itu, bocah-bocah pada manjat. Untungnya anak saya udah gede, kalau masih kecil terus mesti manjat-manjat, bahaya kan," tutur Yunita.

Pemkot Jakarta Selatan membongkar tembok tersebut dan akan mengaspal serta merapikan reruntuhan tembok sehingga pengguna jalan bisa lewat dengan aman dan nyaman. Ada kemungkinan pihak perumahan Bukit Mas Bintaro memasang portal di akses umum itu. Namun, hal itu harus dilakukan atas izin dari Pemkot Jaksel atau Pemprov DKI Jakarta terlebih dahulu.

Pembongkaran tembok tersebut untuk dijadikan akses umum sesuai dengan kebijakan yang tertuang dalam perjanjian antara PT Indokisar Jaya selaku pengembang perumahan dengan Pemkot Jakarta Selatan tahun 2000.

(Baca: Alasan Pemkot Jaksel Bongkar Tembok di Samping Rumah Denny)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Megapolitan
Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Megapolitan
Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Megapolitan
Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Megapolitan
Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Megapolitan
Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com