JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek pembangunan Jembatan Layang Simpang Susun Semanggi sudah memasuki tahap pemasangan tiang pancang. Untuk itu, jalur cepat dari arah Jalan Jenderal Sudirman mengarah ke Cawang ditutup agar kendaraan berat dalam proyek tersebut lebih optimal beroperasi.
"Sejak kemarin sudah ditutup. Saat ini sedang dipasang tiang pancang," kata Aiptu Dody, salah seorang petugas polantas yang berada di sekitar lokasi, Selasa (7/6/2016).
Dody menambahkan, rencananya ada empat titik ruas jalan yang ditutup untuk mengoptimalkan proyek tersebut. Namun saat ini baru satu titik saja yang ditutup yaitu, jalur cepat dari arah Sudirman ke arah Cawang.
"Jalur cepat arah Sudirman mengarah ke Cawang ditutup untuk keluar masuk kendaraan proyek," kata Dody.
Sementara jalur cepat dari arah Cawang ke Blok M masih dibuka, demikian jalur cepat dari arah Gatot Soebroto ke Sudirman dan jalur cepat dari arah Blok M mengarah ke Slipi.
Proyek tersebut rencananya akan memakan waktu sekitar 540 hari atau sekitar satu setengah tahun. Namun menurut Dody, penutupan arus lalu lintas bersifat situasional, tergantung kondisi di lapangan.
Dody menuturkan akibat proyek tersebut kondisi lalu lintas saat jam sibuk mengalami kepadatan.
"Biasanya emang suka macet kalau jam masuk atau pulang kerja. Sekarang jalur cepatnya ditutup jadi makin macet," kata Dody.
Arus lalu lintas di kawasan tersebut pada Selasa siang hari ini terpantau lancar.
Kegiatan pengerjaan proyek tersebut tampak sedang berlangsung. Sejumlah kendaraan berat sedang dioperasikan untuk memasang tiang pancang.
Pengerjaan pembangunan Simpang Susun Semanggi dilakukan oleh PT Wijaya Karya (persero) Tbk. Anggaran pembangunan proyek itu yang mencapai Rp 360 miliar berasal dari nilai kompensasi pengembang PT Mitra Panca Persada, anak perusahaan asal Jepang, Mori Building Company.
Jembatan layang Semanggi akan terdiri atas dua ruas. Satu ruas diperuntukkan bagi kendaraan dari arah Cawang menuju ke Bundaran Hotel Indonesia, dan satu ruas lagi untuk kendaraan dari arah Slipi menuju Blok M.