JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah kader Partai Golkar di tingkat DPD DKI Jakarta dikabarkan tak setuju dengan sikap partai yang rencananya akan memberikan dukungan ke gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Kabar tersebut dibenarkan oleh pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Yorris Raweyai. Namun, ia meminta agar persoalan itu tidak dibesar-besarkan. Menurut Yorris, kader yang menolak mendukung ke Ahok hanya segelintir.
"Golkar itu kan punya sistem, punya mekanisme dan punya keputusan-keputusan politik. Kalau enggak setuju enggak apa-apa tapi kalau mayoritas setuju dan itu menjadi putusan? Gimana?" ujar Yorris saat dikonfirmasi, Senin (13/6/2016).
Beberapa hari lalu, Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto memuji kinerja Ahok, seraya menyatakan bahwa partainya akan mendukung Ahok pada Pilkada DKI 2017.
Menurut Yorris, keputusan partainya untuk mendukung Ahok sudah pasti dan sudah disetujui oleh mayoritas anggota. Ia menyebut dukungannya sendiri akan dideklarasikan dalam musyawarah daerah (Musda) tingkat DKI Jakarta pada 19 Juni mendatang.
"Bahwa ada enggak setuju pasti, tapi kami lihat mayoritas. Mekanisme demokrasi kan begitu. Yang enggak setuju silakan, proses demokrasi namanya. Taapi ini keputusan partai harus dilaksanakan. Sebagai kader wajib hukumnya, gitu saja," ujar Yorris.