Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langkah-langkah yang Dilakukan Polisi jika Macet di Tol Saat Arus Mudik

Kompas.com - 23/06/2016, 06:45 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polda Metro Jaya akan mendirikan pos pelayanan dan pengamanan di rest area jalan tol untuk memfasilitasi pemudik yang menggunakan kendaraan roda empat.

"Di tol juga ada pos pengamanan, di rest area kita ada pos pengamanan. Di wilayah kami ada dua rest area, yaitu Km 19 dan Km 39," ujar Kapolda Metro Jaya Moechgiyarto di Mapolda Metro Jaya, Rabu (22/6/2016) malam.

(Baca juga: Kapolda Metro Jaya Imbau Tak Gunakan Sepeda Motor Saat Mudik)

Untuk mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas di dalam tol saat arus mudik, kata Moechgiyarto, pihaknya akan melakukan buka tutup rest area.

Sebab, menurut dia, salah satu penyebab kemacetan di dalam tol adalah antrean panjang di rest area.

"Kalau sudah padat, otomatis kami tutup. Salah satu penyebab kemacetan adalah ngantre masuk rest area. Maka dari itu, kami percepat. Nanti yang di dalam dia akan bergerak seterusnya," ucap dia.

Selain itu, jika terjadi antrean panjang di gerbang tol, maka polisi akan melakukan jemput bola dengan mengantarkan tiket tol kepada pengendara.

Jika sejumlah langkah tersebut sudah dilakukan, tetapi kepadatan arus lalu lintas masih parah, polisi akan memberlakukan sistem contraflow.

"Itu salah satu cara jika nanti ada penumpukan kendaraan dan kemacetan di gerbang tol, contraflow kami lakukan juga," kata Moechgiyarto.

(Baca juga: Saat Arus Mudik, "Contraflow" Berlaku di Tol Cikampek mulai Km 14 sampai Km 61)

Kompas TV 30 Km Jalan Berlubang di Ngawi Ditambal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com