Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai 3 Modus Penipuan terhadap Pengunjung Kota Tua

Kompas.com - 10/07/2016, 14:27 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lebih dari 50.000 orang berkunjung ke kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, untuk berekreasi selama libur Lebaran ini. Angka ini diperkirakan akan bertahan hingga libur Lebaran usai pada 17 Juli mendatang.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Kapolsek Metro Taman Sari AKBP Nasriadi mengimbau para pengunjung untuk selalu mewaspadai tiga modus penipuan ini.

"Penjahat yang mengaku polisi yang ingin menggeledah dan mengecek HP, itu dilawan saja dan dimintakan kartu anggotanya," kata Nasriadi.

Anggota kepolisian sendiri memang selalu berjaga di Kota Tua. Namun Nasriadi mengimbau agar masyarakat tidak meladeni orang yang mengaku polisi dengan tindak-tanduk mencurigakan.

"Orang yang menawarkan barang seperti HP dan lainnya harus dicek keaslian barang tersebut," ujar Nasriadi.

Nasriadi menuturkan, Sabtu (9/7/2016), pihaknya mengamankan Muklis (36), sopir bajaj asal Jawa Tengah, karena menipu dengan modus tukar tambah ponsel. Muklis saat itu menawarkan ponsel Samsung Galaxy S4 miliknya kepada Rian (16) dan kawan-kawan.

Cukup dengan menambah Rp 300.000, Rian pun tergiur dengan tawaran Muklis dan memberikan Samsung Ace 3-nya ke Muklis.

Begitu pula Zaenal Muktakim (18), teman Rian. Ia memberikan ponsel Samsung J One Ace nya kepada Muklis.

"Lalu pelapor dan temannya diberikan HP Samsung Dummy S4, namun setelah dicek ternyata palsu atau replika," ujar Nasriadi.

(Baca selengkapnya: Sopir Bajaj Tipu Remaja di Kota Tua, Modusnya Tukar Tambah Ponsel)

Selain itu, masyarakat diminta selalu mewaspadai orang yang menawarkan jasa guide dan pembelian tiket masuk museum agar tidak antre.

Nasriadi mengimbau agar jangan segan untuk menolak atau melaporkan adanya modus-modus ini dan kemungkinan modus lainnya.

Pengunjung dapat menghampiri pos pengamanan polisi yang selalu siaga 24 jam di kawasan Kota Tua.

"Barang bawaan benar-benar dijaga dan dipegang erat dan harus waspada kepada orang yang tiba-tiba dekat tanpa alasan," katanya.

 

Kompas TV Revitalisasi Kota Tua
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Megapolitan
Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Megapolitan
Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Megapolitan
Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Megapolitan
Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com