JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Rutan Salemba Satriyo Waluyo membenarkan bahwa saat Anwar alias Rizal, salah satu narapidana di sana kabur, tidak dilakukan pengecekan terhadap pengunjung perempuan.
Pengunjung perempuan juga tidak meninggalkan identitas seperti KTP, hanya mendata diri dan dicap di salah satu tangannya.
"Kami memang enggak ngecek (pengunjung perempuan) karena di sini kebanyakan napinya laki-laki. Kami juga enggak berpikir bakal ada yang menyamar," kata Satriyo kepada Kompas.com, Minggu (17/7/2016).
Secara terpisah, Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Budi Hermanto menambahkan, dalam salah satu adegan rekonstruksi kaburnya Anwar, terungkap bahwa tidak ada pengecekan terhadap pengunjung perempuan. (Baca: Anwar Narapidana Pertama yang Kabur dengan Cara Menyamar Gunakan Pakaian Wanita)
Hal itulah yang membuat Anwar dengan penyamarannya sebagai perempuan dapat keluar tanpa diperiksa terlebih dahulu.
"Di pintu pengecekan sidik jari pertama, Anwar dengan berpakaian perempuan dan istrinya, Ade Irma Suryani, tidak melalui jalur pengecekan sidik jari dan cap namun langsung keluar dikarenakan pengunjung perempuan tidak diperiksa," tutur Budi.
Satriyo memastikan, ke depannya, pemeriksaan terhadap pengunjung akan lebih ketat, termasuk untuk pengunjung perempuan. Pihaknya juga telah menempatkan sejumlah petugas dan menambah unit CCTV di beberapa titik untuk memantau kegiatan saat sedang ada kunjungan.