Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut PAM Jaya Bingung Pasokan Air di Jakarta Tak Ditambah sejak 1997

Kompas.com - 21/07/2016, 19:24 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Direktur Utama PD Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya Erlan Hidayat menyatakan sudah setahun terakhir ini menduduki jabatannya. Namun, dalam waktu setahun itu, ia mengaku masih bingung dengan tugas-tugasnya.

Kebingungan itu ia ceritakan dalam acara halalbihalal yang digelar PD PAM Jaya, Palyja, dan Aetra, di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (21/7/2016).

Menurut Erlan, kebingungannya dilatarbelakangi fakta bahwa sudah 18 tahun ini, pasokan air bersih untuk Jakarta tidak ditambah. Padahal, kata dia, jumlah penduduk Jakarta terus bertambah setiap tahunnya.

"Saya melihat Jakarta ini pertumbuhannya begitu cepat dari tahun 1997, sudah 18 tahun, tapi masih hidup dengan jumlah air yang sama dengan 18 tahun lalu. Itu yang bikin setelah saya setahun di sini saya masih bingung," kata Erlan.

Saat ini, air bersih di Jakarta diketahui hanya dipasok dari Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat. Erlan mengatakan, kondisi itulah yang membuatnya bisa memaklumi kendala yang dialami dua operator penyediaan air bersih di Jakarta, yakni Palyja dan Aetra.

Walaupun demikian, ia mengaku pada awalnya sempat menaruh curiga pada dua perusahaan tersebut.

"Kalau saya baca dari historis tahun lalu yang terjadi adalah dua mitra ini tidak memperhatikan NRW (tingkat kehilangan air) dan pelayanan untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Setelah saya pelajari lebih dalam ternyata enggak juga, cukup banyak yang ditangani, baik yang NRW maupun pelayanan untuk masyarakat berpenghasilan ke bawah," kata Erlan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com