Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Pengembang yang Diduga Sumbang Banjir di Pondok Labu Akan Diselidiki

Kompas.com - 25/07/2016, 14:07 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Seksi Tata Air Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan Elisabeth Tarigan mengatakan pihaknya akan mengecek kasus banjir di pemukiman warga RT 04 RW 09 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan.

Sebelumnya diberitakan, warga mengeluhkan proyek pembangunan rumah mewah dan apartemen menyebabkan banjir karena tidak punya saluran air sendiri. Elisabeth mengatakan, pihaknya akan mengecek kebenarannya.

Pengecekan akan dilakukan terhadap izin pembangunan proyek, Surat Izin Penunjuk Penggunaan Tanah (SIPPT), dan kewajiban pengembang atas fasilitas sosial dan fasilitas umumnya (fasos fasum).

"Kami akan melakukan pengecekan ulang ke mereka," kata Elisabeth, kepada Kompas.com, Senin (25/7/2016).

Menurut Elisabeth pengembang harusnya punya kajian soal saluran air. Ada tiga pilihan bagi pengembang yang menyangkut soal saluran air.

Pertama, membuat sendiri saluran air. Kedua, memperbesar daya tampung saluran air yang ada (existing). Ketiga, melakukan zero run off atau tidak membuat air limpas dari lokasi pengembangan mereka ke saluran air kota.

"Jadi air tidak keluar komplek mereka, tetapi misalnya bisa diserap ke bawah tanah. Ini kalau kondisi saluran di sekitar situ enggak nampung," ujar Elisabeth.

Kompas.com/Robertus Belarminus Saluran air rumah warga bernama Muadjir (67) di Pondok Labu, Jakarta Selatan ini meluap dan menyebabkan banjir. Banjir diduga akibat dampak pembangunan proyek perumahan mewah dan apartemen di seberang rumah warga tersebut. Pihak pengembang tidak membuat saluran air sendiri tapi menumpang di saluran air milik warga. Senin (25/7/2016)

Untuk kasus di rumah warga bernama Muhardji itu pihaknya akan melakukan pengecekan. Bisa jadi, ada faktor terkait lainnya yang jadi penyebab banjir.

"Kami akan selidiki. Biasanya kejadian seperti itu penyebabnya bisa berbagai hal," ujarnya. (Baca: Ini Penyebab Banjir di Pondok Labu Menurut Warga)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com