Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditemukan "Makam Kembar" di TPU Kawi-kawi

Kompas.com - 25/07/2016, 17:22 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Djafar Muchlisin membongkar enam makam fiktif di TPU Kawi-kawi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (25/7/2016).

Keenam makam fiktif itu memiliki nisan yang sama dengan makam yang asli di sana.

"Untuk hari ini di Kawi-kawi sudah kami dapatkan enam yang fiktif. Fiktif artinya di sini ada yang kembar, ada yang asli, kemudian ada nisan dengan nama yang sama dan lahir yang sama," ujar Djafar di TPU Kawi-kawi.

(Baca juga: Djarot Janji Lindungi Bekas Calo Makam Fiktif yang Jadi Informan)

Kepala TPU Kawi-kawi Rizki Septia Hadi, menyebut makam fiktif di sana bukan makam yang dipesan oleh seseorang.

Oleh karena itu, pihak TPU tidak melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada ahli waris.

"Untuk yang enam, kami enggak konfirmasi. Karena itu copy-an, bukan pesenan. Ini yang di saya (TPU Kawi-kawi) versi copy doang, bukan booking-an," kata dia.

Penemuan makam fiktif di TPU Kawi-kawi bermula ketika pengelola mencari lahan kosong untuk pemakaman baru.

Pekerja harian lepas (PHL) di sana kemudian menemukan adanya identitas yang sama pada dua nisan.

"Cari (lahan) di atas, ada plakatnya (nisan). Kata PHL saya, 'Pakai di sini saja Pak', 'Loh kok dipakai?', katanya sama namanya, di blad sana juga ada. Dia tahu makam almarhum yang asli. Itu awalnya dari situ," papar Rizki.

(Baca juga: Ahok Minta Warga Tak Mengeluhkan Sistem Pemesanan Makam "Online")

Keenam makam fiktif yang dibongkar itu berdekatan satu sama lain. Menurut Rizki, lahan itu sebelumnya merupakan tempat berdirinya gubuk-gubuk yang diuruk.

"Selentingan dari PHL, zaman dulunya itu genangan, itu makam lama, enggak keurus terus dibikin empang ikan, gubuk-gubuk. Terus diurug supaya enggak timbul lagi gubuk-gubuk, dibikin makam-makam," ucap dia.

Namun, Rizki tidak mengetahui oknum yang membuat makam fiktif itu. Ia hanya memastikan bahwa makam itu bukan makam pesanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com