Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ivan Haz: Ini Perkara Kecil, tapi Besar Nuansa Politiknya

Kompas.com - 02/08/2016, 19:03 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Terdakwa kasus kekerasan terhadap pembantu rumah tangga, Fanny Safriansyah atau Ivan Haz, menilai kasusnya dipolitisir. Ivan diberhentikan sebagai anggota DPR RI oleh PPP, sehari setelah jaksa penuntut umum (JPU) menyampaikan tuntutannya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (26/7/2016) lalu.

"Saya sudah enggak mau bicarain hal ini lagi, karena saya pikir sebetulnya ini perkara kecil, tapi besar nuansa politiknya. Saya ini didzalimi, baik di pekerjaan saya, di DPR RI yang harusnya keputusan (dikeluarkan atau tidak) tunggu inkrah (in kracht van gewijsde/berkekuatan hukum tetap), malah langsung diberhentikan. Memang inilah yang dicari mereka," kata Ivan, kepada Kompas.com, usai sidang mengadili dirinya, di PN Jakarta Pusat, Selasa (2/8/2016) petang.

Ivan menilai, berdasarkan aturan yang berlaku, keanggotaan seseorang di DPR RI baru dapat dicabut jika ada keputusan berkekuatan hukum tetap. Sedangkan sampai hari ini, dia masih menjalani persidangan dengan agenda pleidoi, belum ada putusan apapun dari majelis hakim.

Namun, ketika ditanya siapa dalang yang mempolitisir kasusnya, Ivan menyatakan belum mengetahuinya. Dia hanya yakin ada orang yang mengatur kasus ini agar karir politiknya hancur.

"Saya sudah ikuti ini semua, saya pikir memang saya ada kesalahan, tapi kesalahan ini dibesar-besarkan. Ini nuansa politiknya besar, lebih besar dari kasusnya. Saya sudah serahin ke Allah. Saya sudah tidak mikirin lagi masalah pekerjaan. Saya hanya ingin berkumpul lagi sama keluarga. Urusan didzalimi ini urusan akhirat, itu saja," tutur Ivan.

Kompas TV Jadi Tersangka, Ivan Haz Resmi Ditahan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com