Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik Ojek, Bakal Calon Gubernur DKI Ini Gagal Maju Perseorangan di Menit-menit Terakhir

Kompas.com - 07/08/2016, 17:28 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Raut kekecewaan terlihat jelas dari muka Jamaludin Amran, yang berniat maju Pilkada DKI Jakarta 2017 melalui jalur perseorangan.

Kedatangannya hanya berselang dua menit menjelang jam penutupan penyerahan persyaratan dukungan calon perseorangan oleh KPU DKI Jakarta, atau sekitar pukul 15.58.

Jamaludin datang sendiri ke KPU DKI Jakarta tanpa didampingi bakal calon wakil gubernurnya, Armen Rustam Effendi.

Selain itu, dia juga mendatangi Komisioner KPU DKI Jakarta tanpa membawa persyaratan yang dibutuhkan.

"Maaf Pak saya terlambat datang karena macet dan naik ojek ke sini," kata Jamaludin bercerita kepada Komisioner KPU DKI Jakarta, Minggu (7/8/2016).

"Saya tertahan di (Jalan) Pramuka kemudian berlari dan memberhentikan motor untuk anterin saya ke KPU," lanjut Jamaludin. 

"Dia bilang, 'saya bukan tukang ojek, Pak'. Lah gue kan enggak ngomong lo ojek, gue bilang antarin gue ke KPU, gue bayar Rp 100.000," kata Jamaludin.

Namun ternyata usahanya itu sia-sia. Sesuai dengan keputusan KPU DKI Jakarta bersama Bawaslu DKI Jakarta, penyerahan persyaratan calon perseorangan ditutup pukul 16.00 WIB.

Hingga pukul 16.00 WIB, calon wakil gubernur serta persyaratan yang dibutuhkan tak juga ada di KPU DKI Jakarta.

Selain itu, hari ini merupakan hari terakhir penyerahan persyaratan dukungan calon perseorangan.

"Kami sangat menghargai upaya pak Jamal yang sudah berikhtiar mengejar ini. Mohon maaf, pasangan calon dan berkas dukungan belum masuk, sehingga kami tidak bisa mengadministrasikan pencalonan Bapak," kata Sumarno.

Hanya satu pasangan calon yang menyerahkan persyaratan dukungan calon perseorangan kepada KPU DKI Jakarta. Yakni pasangan Ichsanuddin Noorsy dan Ahmad Daryoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com