Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Bangunan Liar yang Jadi PAUD di Kelurahan Koja

Kompas.com - 08/08/2016, 20:34 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Kelurahan Koja, Jakarta Utara menertibkan tujuh bangunan liar yang berdiri di lahan milik Pemprov DKI di Jalan raya Sindang RT 06 RW 09, Kelurahan Koja, Jakarta Utara.

Lurah Kelurahan Koja, Depika mengatakan, tujuh bangunan itu ditertibkan lantaran dibangun tanpa izin di atas lahan yang ingin dibangun Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).

Tujuh bangunan itu masuk dalam 640 meter persegi lahan yang akan dijadikan RPTRA. Depika mengatakan, bangunan-bangunan itu digunakan oleh sejumlah warga untuk mendirikan warung, serta sejumlah usaha lainnya, namun tidak ada hunian yang dibangun di lahan itu.

Depika mengatakan bangunan-bangunan itu sudah berdiri sejak 3-4 tahun.

"Akan dibangun RPTRA, kami hanya membersihkan saja. Ada yang buat jual burung, gerobak, warung," ujar Depika saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/8/2016).

Selain dijadikan tempat usaha, salah satu bangunan liar juga dibangun sebuah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Depika mengatakan kalau PAUD tersebut bukanlah binaan RW setempat, namun dikelola oleh yayasan mandiri.

"Tapi kalau mau untuk sementara mereka bisa pinjam tempat di kelurahan, selanjutnya silahkan bangun lagi di tempat lain," ujar Depika.

Depika mengatakan kalau anggaran pembangunan RPTRA sudah masuk ke dalam anggaran 2016. Rencananya RPTRA tersebut tahun ini akan mulai dibangun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com