JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak tahu-menahu soal bertambahnya partai pendukungnya. Ahok mengatakan, dia tidak terlalu mengurus masalah tersebut.
Dia menilai dirinya hanyalah seorang profesional yang dipekerjakan oleh partai politik. Karena itu, dia tidak ingin terlalu terlibat soal komunikasi politik partai pendukungnya.
"Aku ini bukan orang parpol, aku ini profesional, CEO yang dipekerjakan oleh parpol. Jadi kamu kalau ngomong politik, tanya sama yang punya parpol," ujar Ahok di Kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) Pulogadung, Jumat (19/8/2016).
Tiga partai pendukung Ahok, yaitu Partai Golkar, Partai Hanura, dan Partai Nasdem, memprediksi akan ada tambahan dukungan dari 3 partai politik terhadap Ahok. Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPW Nasdem DKI Bestari Barus memprediksi ada tiga partai politik yang mulanya tergabung dalam "Koalisi Kekeluargaan" berubah haluan menjadi pendukung Ahok.
"Ada tiga (parpol lain yang akan ikut mengusung Ahok). Munculnya yang pasti sebelum pendaftaran (pasangan calon oleh parpol), bulan-bulan inilah, minggu depan, sebentar lagi," kata Bestari.
Ketua DPD Partai Hanura DKI Jakarta Mohamad "Ongen" Sangaji bahkan memprediksi PDI-P dan PKB-lah yang akan berbalik arah dan mendukung Ahok.
(Sandiaga: Ternyata Ada Pintu Khusus dari PDI-P bagi Tokoh Fenomenal seperti Pak Ahok.)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.