Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandar Sabu yang Tewas Ditembak Polisi Ini Kerja Sama dengan Narapidana Sejumah Lapas

Kompas.com - 20/08/2016, 12:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga negara Malaysia yang tewas ditembak polisi, Sabtu (20/8/2016), Lew Keng Wah, masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) pengendali narkoba dari Malaysia ke Indonesia. 

Menurut Kadiv Humas Mabes Polri Irjen (Pol) Boy Rafli Amar, Lew Keng Wah mengendalikan peredaran narkoba Malaysia-Indonesia dengan melibatkan narapidana di sejumlah lembaga pemasyarakatan di Indonesia, seperti Lapas Karawang, Salemba, hingga Gunung Sindur.

"‎Awalnya dia mengendalikan narkoba dari Malaysia ke Indonesia, bekerjasama dengan napi jaringan aceh di LP Karawang‎‎, Jawa Barat," kata Boy, Sabtu.

Mantan Kapolda Banten ini menuturkan, kelompok mereka menamakan diri sebagai kelompok Pak Ci (kelompok Aceh). Kelompok ini tersebar di beberapa lapas, salah satunya Lapas Karawang.

"Kelompok Pak Ci ini ada di Lapas Karawang, Jawa Barat; ada juga di ‎Lapas Salemba, Jakarta Pusat; Lapas Bulak Kapal, Bekasi Timur; dan Lapas Gunung Sindur, Bogor," kata dia.

Adapun ‎Lew Keng Wah tewas ditembak karena berusaha melawan petugas. (Baca juga: Bandar Narkoba Asal Malaysia Tewas Ditembak Saat Melawan Polisi)

Ia mencoba merebut senjata petugas dan berupaya kabur di tengah perjalanan saat petugas membawanya, tepatnya di Jalan by pass, Jakarta Timur.

"Dia ini DPO (masuk daftar pencarian orang) kami, karena dia punya peran besar sebagai pengendali narkoba dari Malaysia ke Indonesia," ucap Boy.

Boy mengatakan, penembakan terhadap Lew Keng Wah berawal saat anggota Kepolisian membawa yang bersangkutan ke wilayah Bekasi, Jawa Barat, untuk pengembangan kasus narkoba.

Mulanya, Lew Keng Wah memohon untuk diturunkan dari mobil dengan alasan ingin buang air kecil.

Namun, saat hendak diturunkan, ia merebut senjata yang ada di pinggang salah satu petugas Kepolisian.

Akibatnya, terjadi pergumulan dan terjadi letusan senjata yang mengenai kaca mobil bagian depan.

Melihat kejadian itu, petugas lainnya berusaha membantu mengamankan tersangka untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

"Sampai akhirnya dia ditembak dan dilarikan ke RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur. Tapi dalam perjalanan ‎meninggal dunia. Saat ini jenazahnya masih di RS Polri," kata Boy.

Ia menegaskan, sebelum dilakukan penembakan, anggota Kepolisian telah memberikan peringatan.

Namun, kata Boy, peringatan tersebut tidak diindahkan pelaku hingga anggota Kepolisian melakukan tindakan tegas dan terukur dengan menembak Lew Keng Wah.

Halaman:


Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com