Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap Jadi Cagub, Ini Pembelaan Sjafrie Soal Tudingan Pelanggaran HAM

Kompas.com - 20/08/2016, 16:10 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain mengaku didukung oleh tokoh masyarakat, bakal calon Gubernur DKI Jakarta Sjafrie Sjamsoeddin juga menerima penolakan keras dari masyarakat atas tudingan keterlibatannya dalam sejumlah kasus pelanggaran HAM di masa lalu.

Sjafrie akhirnya angkat bicara. Tak mau mendebat tudingan ini, Sjafrie secara tegas menyatakan kala itu ia mengemban tanggung jawab untuk mengamankan bangsa dan negara.

"Saya tidak ingin menjawab tudingan itu ya, biarkan rakyat yang menjawab. Sebab tugas saya waktu itu menjaga kelangsungan hidup bangsa Indonesia dari sisi keamanan dan itu sudah saya laksanakan. Itu yang paling penting," ujarnya kepada, Sabtu (20/8/2016).

Salah satu tudingan pelanggaran HAM berat kepada Sjafrie adalah kerusuhan Mei 98 di Jakarta.

Sjafrie yang kala itu menjabat sebagai Panglima Kodam Jaya, mengambil alih pengamanan wilayah.

"Apa yang saya lakukan dalam konteks peristiwa Mei, saya ditugaskan menjaga kelangsungan hidup bangsa di Jakarta dan itu sudah saya kerjakan," ujarnya.

Sjafrie juga mengatakan, "Pada saat saya mengambil alih dari kepolisian, itu berdasarkan perkembangan situasi. Hal itu perlu digarisbawahi."

"Saya kira kita tidak boleh berdebat dengan tudingan tapi mari kita melihat realitas sejarah," tambah Sjafrie.

Salah satu penolakan pencalonan Sjafrie datang dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras).

Sjafrie dinilai tidak pantas untuk menduduki jabatan publik, terutama Gubernur DKI Jakarta. Ia diduga bertanggung jawab atas beberapa kasus pelanggaran berat HAM masa lalu.

Berdasarkan hasil penyelidikan Komnas HAM, Sjafrie merupakan salah satu pihak yang dianggap bertanggung jawab terhadap peristiwa penculikan aktivis 1997-1998, peristiwa 13-15 Mei 1998, dan peristiwa Trisakti.

Haris menuturkan bahwa Sjafrie pernah menyandang status terperiksa dalam proses hukum ketiga peristiwa itu.

Sjafrie diduga bertanggung jawab terutama atas jabatannya sebagai Panglima Komando Daerah Militer V Jaya (Pangdam Jaya) sekaligus Panglima Komando Operasi (Pangkoops) Mantap Jaya III yang memiliki tanggung jawab keamanan di wilayah Ibu Kota kala itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com