Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Tangerang Pesimistis Pembuatan E-KTP Warga Rampung September

Kompas.com - 29/08/2016, 14:19 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com -
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang Uyung Mulyardi pesimistis dapat menyelesaikan pembuatan e-KTP warganya sampai batas akhir September 2016. Batas waktu tersebut diberikan Kementerian Dalam Negeri dalam rangka melihat berapa kuantitas ideal perekaman data kependudukan di Indonesia.

"Dari total 3,3 juta jiwa penduduk di Kabupaten Tangerang, 20 persennya belum merekam data untuk e-KTP. Kalau yang lainnya, kebanyakan sudah rekam, tinggal ambil e-KTP saja," kata Uyung, kepada Kompas.com, Senin (29/8/2016).

Menurut Uyung, pada 2012, pihaknya masih dapat mencetak kurang lebih 1,4 juta e-KTP dalam waktu satu pekan. Hal itu bisa terjadi karena didukung jajaran kelurahan dan kecamatan di seluruh wilayah Kabupaten Tangerang, atau dengan kata lain, dilakukan secara kolektif.

Sedangkan pada 2013 hingga sekarang, pihaknya sering terkendala masalah jaringan dan kurangnya blangko e-KTP. Hal itu membuat sudah banyak warga yang terlebih dahulu merekam datanya untuk e-KTP, tetapi belum bisa mengambil e-KTP karena belum dicetak.

"Rata-rata yang antre ke sini, kalau urus e-KTP, itu cuma buat ambil yang sudah jadi. Makanya enggak yakin kalau akhir September bisa beres semua," tutur Uyung.

Adapun warga yang belum rekam untuk pembuatan e-KTP setelah 30 September 2016 akan kesulitan mengakses sejumlah layanan publik, seperti layanan BPJS, pembuatan SIM, paspor, NPWP, sampai mendaftar untuk sim card ponsel.

Hal itu dikarenakan belum adanya nomor induk kependudukan (NIK) dari KTP elektronik yang tercatat dalam sistem pusat.

"Kalau lewat September masih belum rekam, datanya semua bisa diblokir. Nanti kalau mau ngurus, harus ke kantor pusat," ucap Uyung.

Kompas TV Permintaan e-KTP Membludak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com