Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saefullah: Yang Lebih Dekat Itu Pak Ahok sama Taufik

Kompas.com - 06/09/2016, 16:22 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah membantah tudingan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang menyebutnya dekat dengan Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik.

Selain itu, ia membantah tudingan Basuki atau Ahok yang menyebut Taufik dengan Saefullah ingin menciptakan gubernur Betawi.

"Kalau ditanya saya dekat Taufik, keliru. Karena yang lebih dekat itu Pak Ahok sama Taufik," kata Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (6/9/2016).

Saefullah mengatakan, Ahok dan Taufik dekat karena pernah sama-sama bergabung dalam satu partai politik, yakni Partai Gerindra. Meskipun kini Ahok telah memutuskan hengkang dari Partai Gerindra.

"Dulu (Ahok) diusung Gerindra. Kalau saya kan belum diusung (Gerindra), baru cerita-cerita saja," kata Saefullah.

Sebelumnya Ahok menuding Saefullah telah memainkan isu berbau suku agama dan ras (SARA) pada acara Badan Musyawarah (Bamus) Betawi belum lama ini. Situasi itu membuatnya semakin tak percaya kepada Saefullah.

Selain itu, saat persidangan Sanusi di Ruang Sidang Tindak Pidana Korupsi, Jalan Bungur Besar Raya, Senin (5/9/2016) kemarin, Ahok menolak permintaan pengacara Sanusi, Maqdir Ismail. Maqdir meminta Saefullah dan Taufik untuk dihadirkan dalam persidangan.

"Tidak boleh hanya saudara Saefullah dan saudara Taufik. Karena mereka baru berkumpul untuk menggolkan gubernur Betawi," kata Ahok.

Ahok juga mengaku mulai tak mempercayai Saefullah sejak pembahasan rancangan peraturan daerah (raperda) terkait reklamasi pantai utara Jakarta di DPRD beberapa bulan silam. Dia menyebut, saat itu Saefullah pernah menyatakan kepada DPRD bahwa Ahok menyetujui dihilangkannya kontribusi tambahan senilai 15 persen.

Menurut Ahok, pernyataan Saefullah dilontarkan kepada Taufik yang juga Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta. Saat itu, Taufik sempat marah ke Saefullah saat mengetahui draf Raperda yang diusulkannya dicoret dengan tulisan "gila ini bisa kena pidana korupsi" oleh Ahok.

Saefullah telah menjalani fit and proper test untuk kandidat calon wakil gubernur DKI Jakarta untuk berpasangan dengan Sandiaga Uno pada Kamis, 1 September 2016.

Kompas TV Ahok Dukung Saefullah Dampingi Sandiaga Uno
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com