Polisi Telusuri Asal Senpi yang Digunakan Perampok di Pondok Indah

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi kembali menyisir kediaman mantan Wakil Direktur Utama PT Exxon Mobil, Asep Sulaiman, di Pondok Indah, Jakarta Selatan, Kamis (15/8/2016).

Dari penyisiran tersebut polisi temukan senjata api revolver berjenis taurus dan lencana palsu polisi.

Senjata api ditemukan polisi di kolong lemari kamar korban. Sementara lencana polisi ditemukan di wastafel rumah korban.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Hendy F Kurniawan, mengatakan pihaknya akan membawa senjata api tersebut ke subdit pengawasan senjata api dan bahan peledak (Wasendak) Polda Metro Jaya.

"Apakah itu organik atau rakitan, nanti kami minta keterangan dari Wasendak melalui uji Labfor," kata Hendy di Mapolda Metro Jaya, Kamis.

Ia menambahkan, senjata api itu berisi enam peluru tajam dan sebutir selongsong peluru kosong. Ia menduga penemuan selongsong peluru mengindikasikan pelaku sempat melepaskan tembakan saat beraksi di rumah Asep. Pihaknya juga menemukan sebuah tangga alumunium yang robek. Robekan tersebut diduga karena tertembus peluru.

Hendy menuturan pada saat kejadian, polisi sempat mengira suara letusan itu berasal dari dobrakan pintu yang dilakukan para pelaku. Untuk memastikannya, pihaknya akan meminta keterangan dari ahli apakah benar tangga itu robek karena letusan senjata api atau hal yang lain.

"Jadi tadi kami komunikasikan dengan korban kemungkinan bersamaan antara suara letusan dengan dobraknya pintu itu. Nanti kami dalami lagi pelaku dengan temuan yang terakhir," kata Hendy.

Dalam kasus itu, polisi menangkap lima tersangka, yakni AJS, SU, RHN, SAS, dan S alias CH. AJS dan SU menyandera Asep Sulaiman dan keluarganya yang tinggal di Jalan Bukit Hijau IX Nomor 17, Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada 3 September 2016.

Aksi tersebut diketahui setelah salah seorang warga mendengar teriakan meminta tolong dari pekerja rumah tangga (PRT) di tempat Asep.