Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 9 Poin "Risalah Istiqlal" dari Sejumlah Ormas Islam

Kompas.com - 18/09/2016, 18:16 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi kemasyarakatan (ormas) Front Pembela Islam (FPI) dan beberapa ormas lainnya yang berkumpul di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Minggu (18/9/2016).

(Baca juga: Taufik: Menggagalkan Ahok adalah Pertobatan Gerindra )

Mereka membuat suatu rumusan yang dinamakan "Risalah Istiqlal". Ketua Umum FPI Muhammad Rizieq Shihab menuturkan, ia dan para ulama telah membangun komunikasi dengan semua parpol. Kepada parpol-parpol, mereka mengaku menyampaikan masukannya terkait pilkada.

"Soal mereka terima, tidak terima, itu kan persoalan lain," ujar Rizieq Shihab sesuai acara berlangsung.

(Baca juga: Mantan Wagub DKI Prijanto Sebut Ahok Psikopat)

Adapun "Risalah Istiqlal" yang dirumuskan FPI dan ormas lainnya itu berisi sembilan poin. Kesembilan poin tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kepada seluruh umat Islam merapatkan barisan untuk memenangkan pemimpin muslim yang lebih baik.

2. Diserukan kepada partai pro-rakyat agar berupaya maksimal untuk menyepakati satu calon pasangan, calon gubernur muslim.

3. Diserukan kepada seluruh umat Islam untuk beramai-ramai menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada DKI 2017.

4. Diserukan kepada seluruh umat Islam untuk berpegang kukuh kepada agamanya dengan hanya memilih calon muslim, dan haram memilih non-muslim dan haram pula golput.

5. Diserukan kepada kaum muslimin untuk menolak, melawan, dan melaporkan segala bentuk suap, baik itu berbentuk money politic maupun serangan fajar.

6. Pentingnya partai politik pro-rakyat untuk memaksimalkan daya yang mereka miliki serta melibatkan seluruh potensi atau elemen umat untuk memenangkan pasangan cagub cawagub yang disepakati umat.

7. Mengokohkan ukhuwah dan mewaspadai segala bentuk fitnah dan adu domba yang ditujukan kepada calon yang diusung oleh umat.

8. Mengingatkan seluruh pengurus KPU DKI, RT/RW yang ditugasi sebagai KPPS untuk mengawal dan mengawasi jalannya Pilkada, agar terwujud Pilkada DKI yang jujur dan adil.

9. Mengimbau kepada partai yang mendukung calon non-muslim untuk mencabut dukungannya. Apabila tidak mengindahkan imbauan ini, maka diserukan kepada umat untuk tidak memilih partai tersebut.

Kompas TV Khotbah Bernuansa Politik, Ahok Tegur Amien Rais
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hujan Lebat Sebabkan Satu Pohon Tumbang di Kebon Jeruk, BPBD Jakarta: Sudah Dievakuasi

Hujan Lebat Sebabkan Satu Pohon Tumbang di Kebon Jeruk, BPBD Jakarta: Sudah Dievakuasi

Megapolitan
Bocah Korban Pelecehan Sesama Jenis di Cisauk Disebut Harus Dapat Penanganan Psikologis

Bocah Korban Pelecehan Sesama Jenis di Cisauk Disebut Harus Dapat Penanganan Psikologis

Megapolitan
Genangan Banjir Rob di Muara Angke Tak Pernah Surut Selama 2 Tahun

Genangan Banjir Rob di Muara Angke Tak Pernah Surut Selama 2 Tahun

Megapolitan
Polisi Sebut Pria Gantung Diri di Koja Tak Punya Masalah dengan Keluarga

Polisi Sebut Pria Gantung Diri di Koja Tak Punya Masalah dengan Keluarga

Megapolitan
Naik KRL daripada Kendaraan Pribadi, Pekerja Kantoran: Enggak Capek, Bisa Sekalian Tidur

Naik KRL daripada Kendaraan Pribadi, Pekerja Kantoran: Enggak Capek, Bisa Sekalian Tidur

Megapolitan
'Kalau Tak Mau Tua di Jalan, Mending Mulai Naik Kendaraan Umum'

"Kalau Tak Mau Tua di Jalan, Mending Mulai Naik Kendaraan Umum"

Megapolitan
Banyak Jambret Bikin Cemas Calon Penumpang JakLingko di Terminal Tanjung Priok

Banyak Jambret Bikin Cemas Calon Penumpang JakLingko di Terminal Tanjung Priok

Megapolitan
Kak Seto Soroti Kasus Pelecehan Sesama Jenis di Tangsel yang Pelakunya Berusia 13 Tahun

Kak Seto Soroti Kasus Pelecehan Sesama Jenis di Tangsel yang Pelakunya Berusia 13 Tahun

Megapolitan
Gerutu Penumpang: Naik Transjakarta Masih 'Bisa Tua' di Jalan

Gerutu Penumpang: Naik Transjakarta Masih "Bisa Tua" di Jalan

Megapolitan
Penumpang JakLingko di Terminal Tanjung Priok Minta Tempat Tunggu Layak

Penumpang JakLingko di Terminal Tanjung Priok Minta Tempat Tunggu Layak

Megapolitan
Asa Menanti JakLingko di Tengah Hujan, Potret Ketertiban di Terminal Tanjung Priok

Asa Menanti JakLingko di Tengah Hujan, Potret Ketertiban di Terminal Tanjung Priok

Megapolitan
Fahira Idris: Kebocoran Data akibat Serangan Siber Bisa Ganggu Aktivitas Ekonomi 

Fahira Idris: Kebocoran Data akibat Serangan Siber Bisa Ganggu Aktivitas Ekonomi 

Megapolitan
Tipe-X dan Orind Akan Tampil di Konser Musik PRJ Malam Ini

Tipe-X dan Orind Akan Tampil di Konser Musik PRJ Malam Ini

Megapolitan
Wacana Pemprov DKI Gratiskan Sekolah Swasta Imbas Banyaknya Pendatang

Wacana Pemprov DKI Gratiskan Sekolah Swasta Imbas Banyaknya Pendatang

Megapolitan
Berbaris Rapi Menunggu JakLingko di Terminal Tanjung Priok

Berbaris Rapi Menunggu JakLingko di Terminal Tanjung Priok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com