Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelas untuk Belajar Bahasa Isyarat Pun Dibuka di Ajang CFD

Kompas.com - 25/09/2016, 11:40 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kendala komunikasi bagi para penyandang tunarungu membuat para aktivis giat membuka akses belajar bagi kalangan tersebut.

Neli, salah satu pegiat Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu (Gerkatin) pun mengakui hal itu, saat ditemui di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu (25/9/2016).

Setiap Minggu, saat kegiatan car free day (CFD), Gerkatin selalu membuka kelas dasar bahasa isyarat bagi penyandang tunarungu maupun masyarakat umum yang ingin belajar.

Neli menjelaskan, saat ini masih banyak keluarga dari penyandang tunarungu yang belum mengetahui pentingnya bahasa isyarat sebagai sarana komunikasi.

"Semuanya boleh belajar di sini," ujar Neli.

Neli mengatakan, dengan banyaknya masyarakat umum dan penyandang tunarungu yang memahami bahasa isyarat, komunikasi di lingkungan keduanya akan semakin baik.

Salah satu yang ingin diciptakan dari komunikasi dua arah itu yakni para tunarungu bisa mendapatkan kesetaraan di lingkungan masyarakat.

Kesetaraan itu antara lain soal aksebilitas bahasa dan kesempatan bekerja.

Salah satu penderita tunarungu yang saat ini menjadi aktivis adalah Panji Surya.

Lelaki ini mengaku ingin melihat adanya kesetaraan bagi kalangan penderita tunarungu.

Panji adalah anak dari artis peran Dewi Yull dan Ray Sahettapy. Dia sejak 2014 telah menjadi anggota Gerkatin.

Menurut Panji, masih banyak penderita tunarungu yang dengan sengaja tidak diberikan akses untuk mempelajari bahasa isyarat.

"Banyak anak-anak dilarang dan mengatakan tidak boleh untuk belajar bahasa isyarat. Padahal tidak lama untuk mempelajarinya," ujar Panji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com