JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi II DPR RI Ahmad Baidowi menilai kehadiran tiga pasang bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dapat menurunkan tensi para pendukung di media sosial. Menurut Ahmad, ketiga pasang bakal cagub dan cawagub berperan penting dalam mengendalikan pendukung yang bersuara melalui media sosial.
Adapun ketiga pasang bakal cagub-cawagub yang akan bersaing pada Pilkada DKI Jakarta 2017 adalah Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, serta Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
"Saya membayangkan, kalau Pilkada DKI hanya diikuti oleh dua pasang calon, bisa jadi polarisasi yang ada saat Pilpres 2014 akan terjadi lagi sekarang. Alhamdulillah, tensinya di media sosial sekarang sudah menurun. Semoga terus begini sampai pilkada selesai," kata Ahmad, dalam sebuah diskusi bertajuk "Pentas Pilkada 2017", di Jakarta, Senin (26/9/2016).
Ahmad berpendapat, dukungan yang mengalir melalui media sosial memiliki karakteristik berbeda dengan dukungan secara langsung. Jika memantau fenomena di sejumlah media sosial, kata Ahmad, dapat terlihat bagaimana pembicaraan dan dukungan terhadap figur tertentu sudah berlangsung jauh sebelum tokoh yang dimaksud mendaftar ke KPU DKI Jakarta.
"Bicara media sosial, bukan bicara soal pemilih ideologis. Mereka sudah berperang sebelum calon terbentuk. Dukungan sudah terbelah, ada yang pro dan ada yang kontra, sampai berimbas ke dunia nyata," tutur Ahmad.
Aturan soal kampanye melalui media sosial sudah diatur oleh KPU. Aturan umum yang ditetapkan adalah larangan memasukkan konten suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), mempersoalkan dasar negara, menebar fitnah, dan sejenisnya.