JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama siap menanggung biaya pendidikan anak dari korban tewas dalam insiden ambruknya jembatan penyeberangan orang di Pasar Minggu, meskipun korban tewas tersebut bukan warga DKI Jakarta, melainkan warga Depok.
"Saya sudah suruh orang lihat, kalau enggak ada yang biayain, kita biayain semua. Jadinya kasih KJP, tetapi versi operasional saya," ujar Basuki atau Ahok di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Selasa (27/9/2016).
(Baca juga: Ahok Minta Semua JPO di Jakarta Dikelola PT Transjakarta)
Biaya yang disiapkan untuk pendidikan anak tersebut berasal dari uang operasional Ahok. Ia mengaku belum tahu sampai kapan akan membantu biaya pendidikan anak tersebut.
Kendati demikian, Ahok bersedia membantu biaya pendidikan anak-anak tersebut hingga mencapai jenjang perguruan tinggi, meskipun ia mungkin tidak lagi menjadi gubernur saat itu.
"Kalau saya punya rezeki, sampai kuliah juga oke. Kalau aku enggak jadi pejabat lagi, tetapi punya rejeki kan enggak masalah," ujar Ahok.
Tiga korban tewas akibat ambruknya JPO di Pasar Minggu merupakan warga Depok.
Mereka adalah Sri Hartati (52) dan cucunya, Aisyah Zahra Ramadhani (8), serta Lilis Lestari Pancawati (43).
(Baca juga: Sebelum Ambruk, Kondisi JPO Pasar Minggu Sudah Tidak Layak)
Dari informasi yang diterimanya, Ahok mengatakan bahwa Lilis memiliki dua anak, masing-masing masih duduk di bangku SD dan satunya lagi SMP.
Sebelum meninggal, Lilis diketahui berstatus orangtua tunggal karena suaminya meninggal dunia.