Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengepul Besi Bekas Raup Untung dari Bangunan yang Ditertibkan di Bukit Duri

Kompas.com - 28/09/2016, 19:11 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga Rabu malam (28/9/2016), puluhan orang masih sibuk di Bukit Duri mengumpulkan besi dan kayu sisa pembongkaran. Dengan membawa gerobak dan peralatan seadanya seperti palu dan gergaji, mereka merontokkan material untuk dikumpulkan.

Barang yang laku dijual antara lain besi-besi bekas coran (slup), kayu kaso, dan papan bekas.

Askib, pedagang barang bekas yang mengontrak di RT 07 RW 12 Bukit Duri mengatakan besi bekas slup dihargai Rp 1.500 per kilogram, sedangkan tembaga bekas mencapai Rp 5.300 per kilogram.

Kayu dan papan sendiri banyak diberikan ke pengrajin kayu yang berjejer di sepanjang Jalan Bukit Duri Utara.

"Lumayan ini nanti dijual lagi ke bos di Dadap (Kabupaten Tangerang)," katanya.

Sementara itu, pengepul yang cukup banyak mengumpulkan besi slup, Junaedi, mengatakan ia mengerahkan lima anak buahnya dan mengumpulkan lebih dari 50 kilogram.

Junaedi mengatakan ia akan menyimpan ini di gudangnya di Manggarai, lalu menjualnya ke pengepul besar di Bekasi.

"Ini Rp 2.000 per kilonya. Saya sih belum ngitung tapi jutaan bisa ini," kata Junaedi saat merapikan besinya di Jembatan Tongtek.

Material yang diangkut hari ini mayoritas berasal dari RT 05 dan 06 RW 12 Bukit Duri. Sekitar 70 keluarga memang belum membongkar bangunannya karena meyakini perjuangannya di pengadilan akan membuahkan hasil. Sementara itu, ratusan bangunan lain sudah dibongkar sejak sebulan lalu.

Salah satu warga yang sudah membongkar bangunannya, Susi (38) mengaku ia sudah pindah ke Rusun Rawa Bebek dan mencari uang tambahan dengan menjual puing-puing rumahnya.

"Lumayan ini saya rumah satu lantai dapat Rp 1 juta jualin kaca, besi, sama kusen," katanya.

Adapun warga lainnya, Nurmalih (62), turut membongkar bangunannya sendiri lantaran sudah pindah ke Rusun. (Baca: Genderang dan Tangis di Pembongkaran Bukit Duri)

Namun alih-alih menjualnya, Nurmalih memberikan ke warga yang membutuhkan secara cuma-cuma.

"Saya bantu-bantu aja bongkar rumah sendiri, kan sayang kalau ada yang butuh, bisa dimanfaatkan untuk dijual lagi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com