Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Juluki Ahok Bapak Upah Murah karena Jakarta Kalah dari Bekasi dan Karawang

Kompas.com - 29/09/2016, 12:16 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menjuluki Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai "Bapak Upah Murah".

Hal itu berkaitan dengan penilaiannya soal upah minimum provinsi (UMP) di DKI yang kalah dari Bekasi dan Karawang.

Hal itu disampaikan Said Iqbal kepada awak media di sekitar Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2016). Said mengajak buruh tidak memilih Ahok karena memberi buruh upah murah.

"Kita menyerukan ke masyarakat Jakarta khususnya buruh Jakarta, jangan pilih gubernur Bapak Upah Murah. Selama kepemimpinan gubernur yang sekarang ini, Pak Ahok, upah DKI itu selalu di bawah Bekasi dan Kerawang, enggak masuk akal," kata Said, Kamis siang.

UMP di DKI, lanjut Said Iqbal, sebesar Rp 3.100.000. Ia mengatakan, jumlah ini rendah dibanding Bekasi yang nilai upah minimumnya Rp 3.200.000 dan Karawang Rp 3.300.000.

Dirinya menuding hal itu karena Ahok memberlakukan barter kebijakan dengan CSR perusahaan.

"Ini karena Ahok membarter antara CSR dan kebijakan. Kebijakan upah murah adalah barter CSR," ujar Said.

Untuk itu, pihaknya menuntut kenaikan upah seluruh Indonesia Rp 650.000. Menurut hasil survei KSPI dan Aspek Indonesia, lanjut Said, kebutuhan hidup layak di DKI dengan inflasi 2017 adalah Rp 3.750.000.

"Sekarang masih Rp 3,1 juta, berarti naiknya sekitar Rp 600.000-Rp 700.000," ujar Said. (Baca: Buruh Berdatangan ke Balai Kota DKI, Teriakkan "Ahok Gubernur Upah Murah")

Namun, Said pesimistis Ahok mau mendengarkan tuntutan buruh soal kenaikan upah ini.

"Pak Ahok mana mau dengar, orang yang merasa selalu pinter sendiri, maka jangan dipilih. Sangat susah untuk meminta Pak Ahok mengabulkan buruh, tiga kali kita minta malah dia marah-marah," ujar Said.

Padahal, Said mengklaim Ahok pernah menjanjikan upah buruh di DKI Rp 7.000.000, sama seperti gaji sopir transjakarta.

"Namun, hari ini Rp 3,1 juta, kalah sama Bekasi dan Karawang. Oleh karena itu, kami meminta jangan pilih Ahok," tutupnya.

Kompas TV Demo Tuntut Kejelasan PHK Ricuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

39 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Sore Ini, Imbas Luapan Kali Ciliwung

39 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Sore Ini, Imbas Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
Ditemukan Kecurangan Pengisian Elpiji 3 Kg di Jabodetabek, Kerugiannya Rp 1,7 M

Ditemukan Kecurangan Pengisian Elpiji 3 Kg di Jabodetabek, Kerugiannya Rp 1,7 M

Megapolitan
Korban Penipuan 'Deka Reset' 45 Orang, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Korban Penipuan "Deka Reset" 45 Orang, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
3.772 Kendaraan di DKI Ditilang karena Lawan Arah, Pengamat : Terkesan Ada Pembiaran

3.772 Kendaraan di DKI Ditilang karena Lawan Arah, Pengamat : Terkesan Ada Pembiaran

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Kecelakaan Beruntun di Jalan Kartini Depok

Polisi Tangkap Pelaku Kecelakaan Beruntun di Jalan Kartini Depok

Megapolitan
Marketing Deka Reset Ditangkap, Pemilik Masih Buron dan Disebut Berpindah-pindah Tempat

Marketing Deka Reset Ditangkap, Pemilik Masih Buron dan Disebut Berpindah-pindah Tempat

Megapolitan
Enam RT di Rawajati Terendam Banjir, Warga Singgung Proyek Normalisasi

Enam RT di Rawajati Terendam Banjir, Warga Singgung Proyek Normalisasi

Megapolitan
Polisi Tangkap Satu Tersangka Penipuan Jual-Beli Mobil Bekas Taksi 'Deka Reset'

Polisi Tangkap Satu Tersangka Penipuan Jual-Beli Mobil Bekas Taksi "Deka Reset"

Megapolitan
Kecelakaan di Flyover Tambora Jakbar: Ojol Tewas Ditabrak Truk

Kecelakaan di Flyover Tambora Jakbar: Ojol Tewas Ditabrak Truk

Megapolitan
Banjir Rendam 6 RT di Rawajati Jaksel

Banjir Rendam 6 RT di Rawajati Jaksel

Megapolitan
Banjir di Kebon Pala Jatinegara, Warga: Ketinggian Langsung 2 Meter!

Banjir di Kebon Pala Jatinegara, Warga: Ketinggian Langsung 2 Meter!

Megapolitan
Pekan Depan, KASN Rilis Hasil Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

Pekan Depan, KASN Rilis Hasil Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

Megapolitan
Tentukan Jumlah Pantarlih hingga Anggaran Pilgub, KPU Jakarta Gelar Rakor Pemetaan TPS

Tentukan Jumlah Pantarlih hingga Anggaran Pilgub, KPU Jakarta Gelar Rakor Pemetaan TPS

Megapolitan
Pagi Ini, Banjir Rendam 38 RT di Jakarta Akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Banjir Rendam 38 RT di Jakarta Akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
KPU Jakarta Petakan TPS Jelang Pilkada 2024: Jumlah DPT 600 Orang Per TPS

KPU Jakarta Petakan TPS Jelang Pilkada 2024: Jumlah DPT 600 Orang Per TPS

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com