Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Bukan Ibas yang Maju Pilkada DKI? Ini Jawaban Agus

Kompas.com - 03/10/2016, 19:07 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon gubernur DKI Jakarta yang diusung "Koalisi Cikeas", Agus Harimurti Yudhoyono, mengomentari pertanyaan yang muncul di tengah masyarakat soal alasan koalisi tidak mengusung adiknya, Edi Baskoro Yudhoyono atau Ibas, maju dalam Pilkada DKI 2017.

Bukan mengusung Ibas, "Koalisi Cikeas" alih-alih mengusung Agus yang berlatar belakang militer sebagai cagub. Padahal, Ibas sudah lebih dulu terjun ke dunia politik.

(Baca juga: Pengamat: Ahok Belum "Colek-colek" Agus)

Terkait hal ini, Agus mengatakan bahwa tidak ada yang bisa mengetahui jalan hidup seseorang ke depan.

"Momentum peluang itu kita tidak pernah tahu kapan harus buat keputusan begitu penting dalam hidup, kita tidak pernah tahu. Hari ini saya beseragam, besok saya di KPUD, hari ini saya pimpin pasukan, besok sudah sama Mpok Sylvi," kata Agus, dalam jumpa pers bertajuk "Di Balik Keputusan Agus Yudhoyono", di Cibubur, Depok, Jawa Barat, Senin (3/10/2016).

Oleh karena itu, ia menganggap bahwa yang terjadi sekarang merupakan takdir dan jalan hidup.

Ia juga menilai, pertanyaan mengenai alasan bukan Ibas yang diusung ini diembuskan karena ada pihak yang ingin membenturkan dirinya dengan sang adik.

Padahal, menurut dia, Ibas mendukung keputusan ini, demikian juga dengan orangtua mereka.

"Saya sayang sekali dengan adik saya, dan adik saya sayang sekali sama saya. Jadi, saya mendukung apa yang adik saya lakukan, begitu juga sebaliknya, adik saya mendukung mas-nya, saya, selama di tentara," ujar Agus.

"Ketika saya ambil keputusan, dia (Ibas) juga bisik ke saya, Mas Agus sudah pikir konsekuensinya dan apa yang harus dilakukan untuk peluang ini, diskusi dari hati ke hati, dan adik saya lakukan itu ke saya. Saya bersyukur keluarga kecil, tetapi kita semua saling support," tambah Agus.

(Baca juga: Jawaban Agus untuk Pihak yang Mempertanyakan Kemampuannya)

Kompas TV Agus Yudhoyono Sapa Warga DKI Lewat CFD
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com