Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Harus Dilakukan Orangtua agar Anaknya Terhindar dari Kejahatan di Internet

Kompas.com - 03/10/2016, 19:42 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait menyoroti pentingnya pengawasan orangtua terhadap aktivitas anak di dunia maya. Hal itu untuk mencegah kejahatan terhadap anak yang kian marak terjadi melalui dunia maya.

"Orangtua diharap memberi perhatian serius karena telah terjadi tsunami teknologi dan informasi yang menyebabkan anak-anak menjadi korban," ujar Arist di Mapolda Metro Jaya, Senin (3/10/2016).

Arist menjelaskan, dalam hal ini orangtua berperan penting untuk mengedukasi anak tentang bahaya internet jika tidak dipergunakan secara hati-hati. Orangtua harus memberi batasan kepada anak-anak mereka dalam berselancar di dunia maya.

Selain itu, orangtua harus mengecek secara rutin tiap gadget yang biasa anak-anak mereka gunakan. Hal itu untuk memastikan dalam gadget anak-anak tidak ada aplikasi ataupun konten yang bermuatan pornografi.

"Tapi yang paling penting adalah menjelaskan dampak dari internet, baik yang merugikan atau yang menguntungkan, itu harus diberikan penjelasan pada anak-anak. Nah, banyak keluarga-keluarga Indonesia lemah memberikan pengertian-pengertian itu kepada anak-anak nya," ucapnya.

Menurut Arist, anak-anak pada zaman sekarang berbeda dengan anak-anak zaman dahulu. Anak-anak sekarang rasa keingintahuannya sangat tinggi. (Baca: Orangtua Harus Antisipasi Kejahatan terhadap Anak di Medsos)

Apabila tidak dibimbing dan diawasi anak-anak akan mencari sendiri informasi yang ingin mereka ketahui.

Untuk itu, menurut Arist pendidikan seks dari usia dini sangat penting. Sehingga anak tidak mencari tahu dari orang lain mengenai hal tersebut.

"Paling tidak memberitahukan fungsi dan organ-organ seksualitas. Alat kelamin gunanya untuk apa, ibu melahirkan, melahirkan dari mana, itu pendidikan seperti itu yang harus dilakukan," kata Arist.

Jika hal tersebut diketahui anak sejak dini, menurut Arist pada saat memasuki fase remaja sang anak sudah mengetahui. Sehingga tidak dimanfaatkan anak-anak tidak dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

"Pada usia 10 tahun dia sudah tahu apa bahayanya, seperti ini kan ini korbannya pasti enggak tau apa bahayanya," kata Arist. (Baca: "Selamatkan Anak dari Bahaya Internet" Diserukan di Bundaran HI)

Sebelumnya, polisi membekuk seorang pria berinisial ABC alias MPS (42) karena diduga melakukan tindakan asusila terhadap anak di bawah umur. Pria lulusan SMK jurusan tata boga ini menyuruh anak di bawah umur untuk memberikan foto maupun video vulgar kepadanya.

Setelah para korbannya mengirim foto vulgar, ABC mengancam akan menyebarkannya jika tak menuruti perintahnya. Anak-anak yang masih di bawah umur itu oleh ABC untuk melakukan chat sex, mengirim video vulgar, hingga disetubuhi.

Kompas TV Kenal Lewat Medsos, Siswi SMA Dicabuli 4 Pria
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dekat Istana, Lima dari Sebelah RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari Sebelah RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Megapolitan
Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com