Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Elektabilitas Ahok Disebut Menurun, Tim Pemenangan Tak Khawatir

Kompas.com - 04/10/2016, 19:27 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil ketua tim pemenangan pasangan bakal calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, Dono Prasetyo, mengatakan bahwa pihaknya tidak mengkhawatirkan hasil survei yang menyatakan elektabilitas Ahok terus menurun.

"Saya enggak khawatir karena itu adalah bagian dari kewaspadaan bahwa kita semuanya tidak boleh sangat gegabah," ujar Dono di Kantor KPU DKI Jakarta, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Selasa (4/10/2016).

(Baca juga: LSI: Ahok Kuat, tetapi Trennya Menurun)

Dono menuturkan, hasil survei tersebut menjadi masukan yang positif bagi tim pemenangan Ahok-Djarot ke depannya.

"Kita ambil hikmahnya dan kita ambil untuk bisa mewaspadai. Semua hasil survei untuk koreksi diri juga," ucap dia.

Hal yang terpenting bagi tim pemenangan, kata Dono, adalah membuat strategi yang akan mereka lakukan ke depannya.

Mereka akan mengonsolidasikan tim pemenangan setelah mendaftarkan susunannya ke KPU DKI Jakarta.

Sebelumnya, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyatakan, tingkat elektabilitas dan kesukaan terhadap Ahok tetap unggul dibanding bakal calon gubernur lainnya.

Namun, peneliti senior LSI, Adjie Alfaraby, mengatakan bahwa dari tiga kali survei, tren elektabilitas dan kesukaan terhadap Ahok terus menurun.

(Baca juga: Ahok-Djarot Bakal Gandeng Lembaga Survei)

Berdasarkan hasil survei pada Maret 2016, Ahok masih perkasa dengan tingkat elektabilitas 59,3 persen. Tingkat kesukaan kepada Ahok 71,3 persen.

Pada survei berikutnya, yaitu pada Juli 2016, trennya turun. Elektabilitas Ahok menjadi 49,1 persen dan tingkat kesukaan menjadi 68,9 persen.

Sementara itu, survei pada Oktober 2016, elektabilitas Ahok terus turun menjadi 31,4 persen dengan tingkat kesukaan 58,2 persen.

Kompas TV Kampanye di Car Free Day, Ahok: Itu Urusan Bawaslu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com