Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Petak di Petogogan Dibongkar

Kompas.com - 12/10/2016, 10:57 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan membongkar empat rumah petak semipermanen di Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (12/10/2016).

Keempat rumah ini berdiri di atas Kali Krukut yang melintasi depan SMA Tarakanita di Jalan Pulo Raya IV.

(Baca juga: Dimulainya Normalisasi Kali Krukut Tahap Pertama...)

Puluhan petugas Dinas Kebersihan dan Dinas Tata Air bahu membahu membongkar manual bangunan tersebut.

Mereka tampak mengangkut tripleks, seng, dan kayu ke sebuah truk agar lahan sisa bangunan tersebut bersih dari puing.

Bangunan ini sudah tidak berpenghuni karena empat KK yang tinggal di sini direlokasi ke Rusun Marunda, Jakarta Utara, Selasa (11/10/2016).

(Baca juga: Empat Keluarga dari Bantaran Kali Krukut Direlokasi ke Rusun Marunda)

Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi mengatakan, setelah pihaknya membongkar bangunan ini, Dinas Tata Air akan mulai mengerjakan pengerukan dan pemasangan turap.

"Ini sudah dipatok oleh Dinas Tata Air, nanti bangunan lainnya menyusul dari dinas penataan kota," kata Tri di Petogogan, Rabu.

Selain itu, penghuni puluhan bangunan rumah, baik permanen maupun semi-permanen di bantaran Kali Krukut, akan diberi surat.

Rumah-rumah di Petogogan ini diketahui memiliki sertifikat.

Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Fredy Setiawan mengatakan, pihaknya segera mensosialisasikan rencana normalisasi Kali Krukut kepada pemilik rumah di bantaran kali.

"Sudah kami bicara sama pemiliknya, dia siap bongkar untuk bangunan. Kalau lahannya nanti akan dibebaskan," kata Fredy.

Normalisasi Kali Krukut rencananya akan mengembalikan trase kali yang kini hanya selebar 3-5 meter menjadi 20 meter.

Kompas TV Banjir di Kemang Akibat Luapan Kali Krukut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com